Eksotisme Bebatuan Gunung Kotak Wonogiri

  • 21 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

WONOGIRI – Objek wisata Gunung Kotak merupakan destinasi wisata di Dusun Sendang, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Bagi Anda penggemar wisata alam, lokasi ini bisa menjadi salah satu tujuan yang direkomendasikan.

Mengunjungi Gunung Kotak berarti sama saja menikmati keindahan bebatuan berbentuk kotak, yang ada di hamparan pemandangan nan hijau. Secara geografis, Gunung Kotak berada di tengah pegunungan Eromoko Wonogiri, hingga Semin Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pesona bebatuan berbentuk kotak ini memang unik. Batu Gunung Kotak menjulang dari bawah ke atas setinggi sekitar delapan meter. Tebing gunung biasanya dipakai untuk lokasi bersantai para wisatawan, dan spot foto yang instagramable. Tentu pengunjung harus berhati-hati, termasuk saat menuju spot eagle view di ujung bukit, yang memanjakan wisatawan dengan pandangan yang sangat luas layaknya burung elang terbang.

Lantai yang berbentuk bebatuan alam juga menambah keeksotisan tersendiri.  Pengelola menyediakan juga spot foto di beberapa titik tersebut, dengan latar belakang hamparan hijau dipadu keindahan langit yang memukau. Tidak heran jika objek wisata itu kerap dikunjungi wisatawan saat matahari terbit atau terbenam.

Pengelola objek wisata Gunung Kotak, Triyanto (50) menjelaskan, objek wisata biasanya ramai saat matahari terbit atau terbenam.

“Mereka memang sengaja datang saat pagi hari melihat matahari terbit, atau sore pas matahari terbenam,” kata Triyanto di lokasi, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, dinamakan Gunung Kotak karena bentuknya kotak. Terutama bila dilihat dari Kabupaten Gunungkidul. Selain dikunjungi wisatawan, Gunung Kotak juga kerap didatangi para dalang. Hal itu tak lepas dari keberadaan Desa Kepuhsari yang memang tersohor sebagai Kampung Wayang.

“Para dalang baik yang baru maupun yang sudah terkenal sering ke Gunung Kotak. Sepengetahuan data ada dalang Tantut (Ki Tantut Sutanto dari Klaten), dalang Slank Warseno (Warseno Hardjodarsono atau lebih dikenal dengan sebutan Ki Warseno Slank), Ki Bayi Aji, Ki Anom Suroto, Ki Enthus (almarhum), dan lainnya,” beber Triyanto.

Ditambahkan, meski belum tersohor, Gunung Kotak mulai ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat liburan. Untuk bisa masuk ke lokasi, pengunjung tidak dikenai biaya. Namun biasanya, wisatawan memberikan uang secara sukarela ke petugas, untuk pengembangan atau operasional Gunung Kotak.

“Objek wisata ini dikelola karang taruna dusun,” ujar dia. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait