Cegah Virus Corona Mudah, Asalkan Mau

  • 10 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Kebiasaan cuci tangan dengan sabun dapat meminimalisasi penularan virus Corona (Covid-19). Namun, sudahkah Anda tahu cara mencuci tangan yang benar?
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, gerakan mencuci tangan yang benar, lebih efektif menangkal virus Corona. Agar masyarakat lebih mengerti, dia pun mencontohkan tahapan gerakan mencuci tangan yang benar, di hadapan awak media, saat konferensi pers di kantornya, Jalan Kapten Piere Tendean, Kota Semarang, Selasa (10/3/2020) petang.
Menggunakan hand sanitizer sebagai pengganti air dan sabun, dia memraktikkan satu per satu dari enam tahapan mencuci tangan. Mulai dari membasahi kedua telapak tangan dan mengusap hingga setinggi pertengahan lengan, dengan mengusap dan menggosok kedua telapak tangan, kemudian kedua punggung tangan secara bergantian di jari-jari tangan, dan gosok sela-sela jari hingga bersih.
Setelah itu membersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan, gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian, serta letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan mengeringkan.
“Setiap gerakan lima detik. Total hanya membutuhkan 30 detik,” terang dia.
Yulianto mengimbau di setiap pertemuan yang mengundang banyak orang, pihak penyelenggara bisa menyediakan fasilitas cuci tangan. Sehingga, setiap peserta terbiasa membersihkan tangan terlebih dulu, sebelum tangannya bersentuhan dengan makanan.
Dalam kesempatan itu dia juga menyinggung mengenai pemakaian masker. Yulianto meminta masyarakat agar tidak panik mengingat hal itu malah bisa berujung pada jatuhnya korban. Ketidakpanikan saat menghadapi situasi seperti sekarang, menjadi kunci utama mencegah penularan Covis-19.
“Kuncinya jangan panik,” kata Yulianto.
Dia menerangkan, Covid-19 adalah virus yang ada sejak lama, atau seperti influenza biasa. Bahkan, penyakit itu bisa sembuh sendiri atau self limiting disease. Kesembuhan pasien pun terhitung tinggi, yakni mencapai 98 persen.
“Kita sudah tahu itu. Mari kita mencegahnya. Mudah, asal kita mau. Kita ajak masyarakat tenang tapi waspada,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi merebaknya virus Corona di Jateng, sampai hari ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya pintu masuk internasional, seperti bandara dan pelabuhan.
Diakui, pihaknya telah menerima laporan di sejumlah rumah sakit rujukan yang tersebar di Jawa Tengah. Tercatat ada enam orang yang menjalani perawatan khusus karena dicurigai tertular virus Corona. Namun, status mereka belum dinyatakan positif Covid-19. Mereka dirawat di ruang isolasi karena mempunyai gejala yang mirip dengan Covid-19.
Keenamnya yakni, dua orang pasien dirawat di RSUD Dr Moewardi Surakarta, dan masing-masing satu orang pasien di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD dr H Soewondo Kendal, RSUD Banyumas, RSUD Kardinah Tegal.
“Sedangkan untuk pasien yang dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang sudah pulang,” ujarnya.
Dinkes Jateng juga telah menetapkan 13 rumah sakit rujukan, yang dilengkapi ruang isolasi, tenaga medis dengan dokter penyakit dalam atau spesialis paru, dan kelengkapan lainnya. Ke-13 rumah sakit itu adalah RSUP dr Kariadi Semarang, RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Kraton Pekalongan, RSUD dr Soeselo Slawi, RSUD dr H Soewondo Kendal, RSUD Tidar Magelang, RSUD Dr Moewardi Surakarta, RSUD Banyumas, RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, RS Paru dr Ario Wirawan Salatiga, RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, dan RSUD Kardinah Tegal. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait