Begini Cara Pemdes Gondang Manfaatkan Dana Desa

  • 21 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

KENDAL – Diberkahi tanah subur dan berlimpah air, menjadikan Desa Gondang, Kecamatan Limbangan, Kendal kaya akan potensi alam dan wisata. Bermodal kekayaan alam itu, pemerintah desa setempat memaksimalkannya dengan sokongan dana desa, guna menyejahterakan warga.

Desa Gondang, terletak sekitar 11 kilometer dari Boja. Memasuki perkampungan, dominasi sawah terasering dengan pengairan berlimpah tersuguh di depan mata. Berpenduduk 2.082 orang, Gondang kaya akan potensi sayur, ikan air tawar, dan wisata hutan.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Gondang, Arif Cahyono menyampaikan, dengan potensi yang ada, Pemdes berusaha mendorong laju ekonomi melalui pemanfaatan dana desa yang mencapai lebih dari Rp900 juta per tahun. Sejak memeroleh dana desa pada 2015, sektor infrastruktur menjadi fokus utama pembangunan. Hal itu untuk mendukung aksesibilitas warga dalam mengangkut hasil sumberdaya alam, seperti sayuran maupun ikan.

Menginjak tahun-tahun berikutnya, imbuh Kades, fokus pengembangan ekonomi rakyat melalui penguatan wisata desa pun dilakukan. Empat dusun di Gondang yakni, Krajan, Penggik, Nambangan dan Beku, memiliki potensi alam yang bisa dikembangkan. Dusun Krajan memiliki potensi air terjun Curug Panglebur Gongso, Dusun Nambangan potensi buah alpukat, Dusun Penggik potensi perikanan lele dan nila, serta Dusun Beku potensi lahan sebagai bumi perkemahan.

“Potensi wisatanya ada di Curug Panglebur Gongso, di Dusun Krajan, itu diimbangi dengan dana desa sekitar Rp20 juta untuk perbaikan fasilitas. Alhamdulilah dapat menambah pendapatan bagi desa sekitar Rp2 juta-Rp3 juta per tahun, yang akan kita kembalikan ke desa,” paparnya, saat ditemui baru-baru ini.

Pada 2020, kata Arif, pemerintah desa akan fokus dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia. Pihaknya merencanakan mengadakan berbagai pelatihan seperti membatik, sablon, dan pengolahan ikan asap, di Dusun Penggik.

Sementara, untuk Dusun Beku, akan dijadikan wisata bumi perkemahan, melalui dukungan Dana Desa. Sehingga, diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan.

“Di Dusun Nambangan, ada sentranya buah alpukat. Sementara, di Dusun Penggik itu potensi ikan air tawar, di sana akan dijadikan budidaya air tawar. Karena di situ hampir semua rumah punya kolam ikan yang diisi nila ataupun lele. Program itu disokong dari Pemkab Kendal,” imbuh Arif.

Ia memaparkan, selain pemanfaatan dana desa, pengembangan ekonomi rakyat juga disokong dari Pemprov Jateng. Hal itu direalisasikan dengan Bantuan Provinsi (Banprov) senilai lebih dari Rp50 juta, untuk perbaikan rumah tak layak huni (RTLH), dan usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K).

“Untuk Banprov kita gunakan untuk pembenahan RTLH dan UP2K, ada empat dusun yang dapat. Jadi ada kelompok ibu-ibu yang bisa memanfaatkannya melalui mekanisme simpan pinjam,” papar Kades.

Arif memaparkan, bantuan berupa dana desa, fasilitasi Pemkab dan Banprov, berguna bagi warganya. Sebab, penggunaan dana itu bisa mengangkat perekonomian warga.

Pembudidaya lele asal Dusun Penggik Heru Setiawan mengaku, telah memetik manfaat dari penggunaan dana desa.

“Dana desa bisa berperan untuk peningkatan usaha saya dan dusun (Penggik) ini, yang dicanangkan sebagai Mina Wisata oleh Pemkab Kendal. Setidaknya untuk pipanisasi (irigasi). Harapannya tahun ini kan akan difokuskan di sini. Semoga bisa lebih menumbuhkan usaha warga,” ujar pria 25 tahun itu.

Menurutnya, dengan status Dusun Mina Wisata, banyak pengunjung yang belajar tentang pembudidayaan ikan air tawar. Pihaknya berharap agar disediakan tempat parkir untuk kendaraan pengunjung yang mempelajari budidaya ikan.

“Karena beberapa kali ada siswa PAUD atau karyawan yang mau pensiun mengunjungi desa ini,” pungkas Heru. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait