Bansos 15 Ribu Unit Pemasangan Sambungan Listrik Rumah Digelontorkan

  • 29 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah menargetkan memasang sekitar 15 ribu unit sambungan listrik rumah di seluruh daerah di provinsi ini.  Pemasangan sambungan listrik itu merupakan program bantuan sosial (bansos) dan hibah dalam bentuk barang/jasa tahun anggaran 2020.

 

Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, pihaknya melakukan pemasangan sambungan listrik rumah kepada mereka yang membutuhkan. “Listrik rumah, sambungan listrik untuk orang miskin itu bahkan (jumlahnya) sampai Rp 16 miliar sekian,” kata Sujarwanto ditemui di kantornya di Jalan Madukoro, Kota Semarang, baru-baru ini.

 

Ditambahkan, bansos itu dialokasikan kepada 15 ribu kepala keluarga (KK) warga kurang mampu berupa sambungan listrik rumah. Total bantuan sosial yang diberikan untuk sambungan listrik ini senilai Rp16.362.600.000. Menurut Sujarwanto, pelaksanaan pekerjaan pemasangan sambungan listrik telah berjalan, dengan capaian rata-rata untuk sambungan listrik rumah di semester pertama mencapai  43,76 persen, atau terpasang 6.564 unit dari target 15 ribu unit.

 

Dia mengungkapkan, pemasangan sambungan listrik rumah itu dilakukan ke seluruh daerah di Jawa Tengah. Seperti di Kabupaten Pati, Kudus, Jepara,  Grobogan, Rembang, Blora, Klaten, Magelang, Boyolali, Kendal, Demak, Kota Semarang, dan lainnya. Di Demak misalnya target pemasangan listrik di 544 titik, dengan jumlah yang sudah terinstal sebanyak 322 titik. Sementara, di Kota Semarang targetnya enam titik, dan Kendal targetnya 250 titik.

 

Pihaknya berharap dengan bansos pemasangan listrik rumah itu warga bisa terbantu, khususnya mereka yang selama ini mengandalkan listrik dari sambungan rumah sekitar. Seperti mereka dari keluarga miskin.

 

“Kalau listrik murah itu intinya kan masyarakat miskin menikmati listrik. Dari menikmati itu, yang kita harapkan dia berproduksi dari listrik,” ujarnya.

 

Tidak sedikit dari mereka yang merasa terbantu dengan adanya sambungan listrik tersebut. Mereka ada yang memanfaatkan listrik di rumahnya dengan melakukan aktivitas pekerjaan tambahan di dalam rumah.

 

“Statemen mereka, pak, kalau begitu kami malam masih bisa kerja lagi. Karena ada listrik ini. Nah inilah yang membuat kita bahagia,” imbuhnya.

 

Misalnya, mereka yang semula tidak bisa beraktivitas di malam hari dengan memanfaatkan penerangan, kini bisa beraktivitas, mulai dari menjahit, mengobras, atau lainnya. Sujarwanto mengidentifikasi sebagian warga penerima bansos pemasangan listrik ini merupakan warga yang sebelumnya telah mendapatkan saluran listrik dari sekitar dengan cara menyambung di sekitar. Tentu sambungan itu sifatnya terbatas. Seperti untuk sekadar penggunaan lampu, kipas angin saja, atau lainnya, serta tidak untuk usaha.

 

“Ini (pemasangan listrik ini) memang sangat menolong masyarakat,” ucapnya.

 

Sujarwanto menambahkan, secara keseluruhan bantuan sosial diberikan kepada 16 kelompok masyarakat berupa 13 paket sumur bor dan tower air, satu unit Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), satu unit revitalisasi PLTMH, serta satu unit pompa air tenaga surya. Bantuan sosial dialokasikan juga kepada 15 ribu KK warga kurang mampu berupa sambungan listrik rumah. Total bantuan sosial yang diberikan senilai Rp16.362.600.000, sesuai dengan SK Gubernur Jateng nomor 460/87 Tahun 2020.

 

Adapun hibah diberikan kepada 42 kelompok masyarakat/kelompok tani berupa satu unit demplot instalasi perpipaan gas rawa, serta 45 unit demplot biogas senilai Rp2 miliar sesuai SK Gubernur Jateng Nomor 460/86 Tahun 2020. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait