Air Terjun Sekar Langit, Simpan Legenda Jaka Tarub yang Sarat Cerita Misteri 

  • 16 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

MAGELANG – Jawa Tengah merupakan daerah yang memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Bukan hanya menawarkan keindahan, wisata alamnya juga menyimpan cerita misteri dan legenda nusantara.

 

Air Terjun Sekar Langit, misalnya, yang dikaitkan dengan legenda Jaka Tarub dan Nawangwulan, seorang bidadari dari khayangan. Seperti apa wisata yang berada di Desa Tlogorejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang ini?

 

Air Terjun Sekar Langit memiliki ketinggian air mencapai 25 meter dari permukaan telaga. Airnya tidak pernah mengering sehingga mengalir di tiap musim. Kondisi di sekitar air terjun yang berada di lereng Gunung Telomoyo, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga ini, masih terlihat alami.

 

Untuk mencapai lokasi, pengunjung hanya menempuh jarak sekitar 600 meter atau 10 menit dari pintu masuk. Pohon bambu yang menjulang di sepanjang jalan menambah keindahan pemandangan menuju lokasi.

 

Fika, salah seorang pengunjung mengaku baru kali pertama berwisata di Air Terjun Sekar Langit, karena penasaran dengan cerita Jaka Tarub.

 

“Saya dengar air terjun sini ada ceritanya Jaka Tarub dan bidadari. Ini baru pertama kali ke sini,” katanya, baru-baru ini.

 

Fika kagum dengan kondisi alam kawasan wisata masih alami. Belum lagi airnya yang jernih dan dingin.

 

“Tempatnya bagus dan indah. Airnya jernih dan adem,” lanjutnya.

 

Febi, pengunjung lainnya menambahkan, wisata air terjun tersebut cukup mudah ditempuh. Berbeda dengan air terjun pada biasanya, di sini hanya berjarak sekitar 600 meter dari pintu masuk.

 

“Lokasinya cukup dekat tidak jauh, jalannya juga tidak terlalu naik turun. Tempatnya keren, bagus buat foto-foto. Instagramable pokoknya,” serunya.

 

 

Syuting Film

 

Di balik keindahan alamnya, wisata Air Terjun Sekar Langit menyimpan legenda Jaka Tarub dan bidadari bernama Nawangwulan. Hal itu bermula dari kemunculan makhluk ghaib berwujud angsa emas di sekitar lokasi air terjun.

 

Kepala Dusun Tlogorejo, Misbahul Munir mengisahkan, ceritanya Nawangwulan yang turun dari khayangan sedang mandi di telaga air terjun. Jaka Tarub yang mengintip dari celah pepohonan kemudian mencuri selendang milik Nawangwulan. Akhirnya, mereka menikah dan hidup bahagia dikarunia putri bernama Nawangsih atau sebagian menyebut Nawangsari.

 

“Dari cerita itu, Nawangwulan kembali ke khayangan dan berujar kalau kangen putrinya dia akan turun ke bumi dengan menjelma seekor angsa emas. Nah, dulu orang pinter atau sesepuh di sini kerap melihat secara ghaib ada angsa emas di sekitar lokasi air terjun. Jadi, ada yang meyakini kalau itu kaitannya dengan kisah Jaka Tarub dan Nawangwulan,” ujarnya.

 

Misbah menambahkan, tidak semua orang bisa berkesempatan melihat penampakan angsa emas itu. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki ilmu batin.

 

“Tidak sembarang orang bisa melihat. Biasanya orang pinter,” tuturnya.

 

Keberadaan Air Terjun Sekar Langit mulai dikenal sejak dijadikannya lokasi syuting film “Yohana Gadis Rimba”, dengan pemeran utama Lidya Kandou pada 1983. Selanjutnya, pada 1992, lokasi tersebut kembali dibuat latar syuting film Tutur Tinular.

 

“Sering dibuat lokasi syuting. Beberapa tahun silam acara Tukul Arwana juga syuting di sini,” paparnya.

 

Salah seorang pemilik kios makanan di sekitar air terjun, Fauzi mengungkapkan, selain menjadi lokasi wisata, juga ada beberapa pengunjung yang punya niat lain. Seperti bertapa kungkum dan mencari obat untuk kesembuhan.

 

“Biasanya dari luar daerah. Saya pernah diajak menemani tapa kungkum oleh pengunjung. Ada juga yang ambil airnya, katanya dibuat obat,” ungkapnya.

 

Fauzi berharap, wisata Air Terjun Sekar Langit terus terjaga. Sebab, selain sebagai objek wisata, juga sebagai sumber penghidupan masyarakat sekitar.

 

“Bagi semua saja kalau ke sini agar bisa menjaga lingkungan, menjaga kebersihan. Air di sini itu untuk kebutuhan hidup masyarakat,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait