Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Yuliyanto Optimistis Pembelajaran Tatap Muka Bisa Digelar September
- 14 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

SALATIGA – Wali Kota Salatiga Yuliyanto optimistis Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi anak-anak sekolah SD dan SMP bisa dilaksanakan September tahun ini. Selain karena status Kota Salatiga yang saat ini berada di zona kuning, sekolah negeri maupun swasta sudah siap menghadapi PTM.
“Setelah saya meninjau ke sekolah-sekolah, kita bisa melihat langsung kesiapan sekolah melaksanakan PTM. Saat ini Salatiga sudah berada di zona kuning, harapannya ke depan berangsur-angsur menjadi hijau. Targetnya, bulan September sudah bisa kita lakukan sekolah dengan tatap muka, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan,” jelas Yuliyanto usai meninjau pelaksanaan simulasi PTM di sejumlah sekolah, Kamis (13/8/2020).
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Yuni Ambarwati, Yuliyanto menyampaikan, protokol kesehatan harus diterapkan sejak saat berangkat sekolah. Siswa diantar orang tua atau saudara satu rumah, masuk ke dalam lingkungan sekolah, tatap muka di dalam kelas, hingga waktunya siswa pulang dengan dijemput oleh keluarganya sendiri.
Kemudian siswa juga wajib mengenakan APD. Sedangkan sekolah wajib melakukan pengecekan suhu, penyediaan sarana cuci tangan, menyediakan hand sanitizer serta membatasi jumlah, jarak, dan waktu siswa di tiap ruang kelas.
“Kita tidak berharap munculnya klaster baru, tapi kita harus menuju ke era adaptasi kebiasaan baru. Kalau ketakutan terus, malah tidak akan ada kemajuan. Yang penting adalah protokol kesehatan tetap dilaksanakan,” tegasnya.
Terkait adanya beberapa wali murid yang belum setuju dengan pelaksanaan PTM, menurutnya, itu bukan berarti sikap melawan pemerintah, namun karena sebagian wali murid masih menghendaki pembelajaran jarak jauh. Untuk itu pihak sekolah tetap akan melayaninya.
Ditemui saat simulasi PTM di dalam kelas, para siswa mengaku gembira bisa kembali sekolah dengan tatap muka, meskipun dengan pembatasan protokol kesehatan. Tidak hanya karena ingin menerima pelajaran secara normal, mereka juga mengaku kangen dengan teman-teman dan gurunya di sekolah sejak pemberlakuan proses belajar mengajar melalui daring enam bulan lalu.
“Saya tidak takut PTM karena badan saya sehat dan akan selalu menjaga protokol kesehatan,” ujar Muhammad Zidan Almas Daud, salah satu siswa kelas V SD Muhammadiyah Plus, Salatiga.
Hal senada juga diungkapkan penuh semangat oleh Azzahra Mahia Kandithasari, siswa kelas IV SDN 6 Salatiga. Dia senang bertemu guru dan temannya, dan akan tetap mematuhi protokol kesehatan jika nantinya kembali bersekolah.
Penulis : Rudy
Editor : WH/Diskominfo Jtg