Yakinkan Pemangku Kebijakan, Komenka Gelar Simulasi Hajatan Pernikahan

  • 15 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KARANGAYAR – Tidak mau larut terus dalam masa pandemi virus covid 19, Komunitas Entertainment Karanganyar (Komenka) menggelar simulasi hajatan ‘mantu’ di rumah dalang Kondang, Ki Manteb Sudarsono di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan. Simulasi ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan meyakinkan pemerintah jika hajatan bisa digelar dengan protokol kesehatan, mengingat sudah empat bulan ini tidak ada pekerjaan hajat mantu.

“Kami komunitas Komenka atau istilah kerennya sor kajang mengakui empat bulan tidak ada pekerjaan sama sekali. Kami memberanikan menggelar simulasi ini agar masyarakat dan pemangku kebijakan seperti Polres dan Pemkab yakin bahwa hajatan dapat digelar,” papar ketua Komenka, Joko Petruk ditemui usai simulasi hajatan.

Menurut Joko, penyelenggaraan simulasi ini sudah memenuhi standar protokol  kesehatan. Pertama, tamu undangan yang masuk harus cuci tangan, kemudian diukur suhu tubuhnya oleh petugas. Jika di atas 38 derajat celcius, dipersilahkan untuk pulang. Setelah suhu tubuh dipastikan aman, kemudian tangan disemprot dengan disinfektan. Masuk ke ruang tanpa bersalaman dengan ‘among tamu’. Duduk dengan jarak antar tamu undangan pun dibuat renggang.

“Kami yakinkan semua pihak bahwa hajatan aman untuk dilaksanakan dengan tetap memenuhi protokol kesehatan. Kami juga sudah audiensi dengan Polres, DPRD dan Pemkab agar mereka juga memikirkan nasib kami untuk terus bekerja,” tandasnya.

Selain itu, Joko mengatakan sebelum hajatan digelar satu hari sebelumnya tempat hajatan disemprot disinfektan. Tujuannya agar semua tempat streril dari Covid 19.

Sementara Ki Manteb Sudarsono mendukung penuh Komenka. Sebab, dia memang seniman yang dituakan di Kabupaten Karanganyar, sehingga sudah menjadi kewajibannya untuk membantu. Dalang yang terkenal dengan sebutan dalang oye ini mempersilakan Komenka untuk menggelar simulasi hajatan di rumahnya. Sebab jika tidak memberanikan diri menggelar simulasi, maka seniman mati ‘thek shek’.

“Jika kondisi ini dibiarkan sampai Desember maka akan mrongos semua para seniman. Dengan simulasi ini, diharapkan pemerintah memberikan izin untuk para pekerja seni bekerja kembali dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tandasnya.

Pihak pemangku kebijakan tidak perlu ragu dan hawatir sebab penyelenggaran hajatan tetap menggunakan protokol kesehatan. Kondisi seperti ini, tidak usah menyalahkan semua. Pihaknya meminta kondisi diterima dan terus bangkit kembali untuk bekerja.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Tarsa yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemkab Karanganyar mempersilahkan digelar hajatan dengan tetap menggunakan prosedur protokol kesehatan.

“Intinya Pemkab mendukung namun tetap memperhatikan protokol kesehatan,” imbuhnya.

Penulis : Hery

Editor : WH/Diskominfo Jtg*P

Berita Terkait