WUJUDKAN VISI MISI, PERLU TINDAKAN YANG KONKRIT TERUKUR DAN KOMPREHENSIF

  • 31 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURWOREJO – Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM menegaskan bahwa diperlukan tindakan yang konkrit, terukur dan komprehensif dalam mewujudkan visi dan misi RPJMD tahun 2016-2021. Hal itu dikatakan Bupati saat menutup Musrenbang Kabupaten Purworejo Tahun 2017, dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018 di Pendopo Kabupaten Purworejo, Rabu (29/3).

“Tentu saja untuk mewujudkan visi, misi ini selama tahun ketiga (2018) periode RPJMD tahun 2016-2021 memerlukan tindakan yang konkrit, terukur dan komprehensif,” ujar Bupati Agus Bastian.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Agus Bastian memberikan arahan-arahan kebijakan pembangunan daerah tahun 2018 dalam rangka mencapai target-target kinerja yang telah kita tetapkan dalam RPJMD.

Hadir dalam acara tersebut Perencana Madya Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Wakil Ketua DPRD, FKPD, Staf Ahli, Asisten Sekda, Kepala OPD, Pimpinan BUMN/BUMD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pimpinan Organisasi Wanita/Sosial, Ketua LSM dan Paguyuban Disabiltas serta Perwakilan Mahasiswa/Siswa.

Bupati menjelaskan, visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Purworejo adalah terwujudnya Kabupaten Purworejo yang semakin sejahtera berbasis pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan yang berwawasan budaya, lingkungan dan ekonomi kerakyatan.

Visi tersebut dijabarkan dalam tujuh misi. Diantaranya, mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai gerbang ekonomi utama bagian selatan provinsi Jawa Tengah yang berbasis pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan. Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai daerah tujuan wisata unggulan berbasis budaya dan kearifan lokal.

Dikatakan Bupati, tema pembangunan tahun 2018 adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam rangka mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai gerbang ekonomi utama bagian selatan Provinsi Jawa Tengah yang berbasis pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan.

Menurutnya, tema tersebut mengandung makna bahwa cita-cita Purworejo menjadi gerbang ekonomi utama bagian selatan Jawa Tengah. Hal itu akan terwujud apabila roda perekonomian Purworejo bergerak maju menjawab adanya ransangan pertumbuhan ekonomi daerah sekitarnya, terutama akibat adanya Bandara NYAI dan Kawasan Stragegis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

“Saya mengharapkan adanya kegiatan ekonomi yang masif pada sector pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan yang tentu saja harapannya akan meningkatkan produk domestic regional bruto (PDRB) Kabupaten Purworejo,” tandasnya.

Lebih jauh Bupati menjelaskan, mengingat kemampuan keuangan daerah yang terbatas, dan makna tema pembangunan daerah tahun 2018 akan memacu pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, ia sebagai kepala daerah menetapkan arah kebijakan dan prioritas pembangunan daerah tahun 2018 untuk dipedomani dalam menganggarkan belanja pembangunan.

Diantaranya, pengurangan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan kemandirian desa, penguatan perekonomian daerah yang didukung dengan ketahanan pangan pengembangan agribisnis berbasis produk unggulan daerah dan investasi, peningkatan kualitas lingkungan hidup, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, dan penguatan inovasi daerah dan teknologi tepat guna.

“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mensukseskan visi, misi dan program-program pembangunan daerah,” pungkasnya.

Pada acara tersebut juga ditampilkan hiburan Gejok Lesung “Mardiko Suara” dari Kelurahan Pangenrejo Purworejo dan Pantomim dari UPT Dikpora Bayan. Gejok Lesung merupakan kesenian yang lahir sejak pada zaman yang saat ini terancam punah. Sedangkan Pantomim yang dihadirkan merupakan peraih Juara 1 Lomba Pantomim Sekolah Dasar tahun 2016.

 

Berita Terkait