Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Wonosobo Siapkan Pembangunan Ramah Lingkungan
- 17 Feb
- yandip prov jateng
- No Comments

WONOSOBO – Sebagai daerah hulu aliran sungai Serayu, Kabupaten Wonosobo menjadi potensi sumber daya air bagi daerah lainnya. Karenanya, penyusunan kebijakan pembangunan harus memperhatikan faktor lingkungan sekaligus mampu menyejahterakan masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, saat memberikan pengarahan pada acara pendatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perusahaan Terbuka (PT) Indonesia Power UPB Mrica Tentang Pengelolaan dan Pengamanan Aset, di Pendopo utara, baru-baru ini.
“Dengan berkurangnya sumber resapan air bahkan sebagian mengering, menjadikan sedimentasi mencapai hingga 70%, seperti di Serayu, Telaga Menjer, dan Mrica. Dari problematika tersebut saya minta untuk lakukan sinergitas dan kolaborasi dalam melahirkan kerjasama yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Senada dengan Afif, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo, Widi Purwanto, menjelaskan, penurunan kapasitas sumber-sumber resapan air di wilayahnya disebabkan adanya pemanfaatan lingkungan secara berlebih, antara lain budidaya tanaman musim yang tidak ramah lingkungan serta alih guna fungsi lahan yang tak optimal.
Widi berharap, seluruh elemen pemerintah dan masyarakat dapat mulai membangun kesadaran diri untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.
“Kendala penanganan isu lingkungan menjadi tanggungjawab bersama maka diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara semua pihak dalam mengatasi degradasi lingkungan. Kami sangat berharap masukan dan saran dari semua pihak demi tetap terjaganya kelestarian alam di Wonosobo,” pintanya.
Sementara itu, General Manager (GM) PT Indonesia Power UPB Mrica, Kuncoro, menambahkan, untuk mengoptimalkan sinergi guna mencapai kesejahteraan masyarakat. Pihaknya bersama pemerintah kabupaten Wonosobo akan melakukan sosialisasi secara menyeluruh, supaya tidak timbul multi tafsir.
General Manager (GM) PT Tirta Investama, Muhammad Sunarno, menjelaskan, krisis lingkungan di Wonosobo perlu dilihat dari perspektif SDA. Upaya yang perlu dilakukan adalah konservasi lingkungan, terutama di wilayah imbuhan air tanah, dengan mengikutsertakan masyarakat melalui program pendampingan.
Penulis: Azis Fahrudin, Kontributor Wonosobo
Editor: Tn, Diskominfo Jateng