Wonosobo Fokus Kembangkan Sektor Ekonomi Kreatif

  • 10 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOSOBO – Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyusun peta jalan (roadmap) pengembangan ekonomi kreatif sebagai fokus pembangunan ekonomi di Wonosobo. Harapannya, produktivitas industri kreatif dapat lebih terarah dan nilai tambahnya meningkat.

Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar, menyatakan, Wonosobo menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang menerima Anugerah Kota Kreatif dari Kemenparekraf RI. Prestasi tersebut harus terus dipelihara dan ditingkatkan dengan penerapan pola pengembangan ekonomi kreatif yang lebih jelas dan terarah.

 

“Pengembangan ekonomi kreatif menjadi fokus Pemkab Wonosobo dalam pembangunan ekonomi daerah, karena berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi saat ini,” ungkapnya, pada acara Focus Group Discusion (FGD) di Pringgondani Ballroom Kresna, baru-baru ini.

 

Lebih lanjut, peta jalan akan menjadi petunjuk arah yang jelas, lebih terarah, strategis, berkesinambungan, dan berdampak signifikan terhadap pengembangan sektor unggulan lokal.

 

“Saya harap, penyusunan roadmap ini mampu menjaga proses pengembangan ekonomi kreatif di Wonosobo, mulai dari proses perencanaan, pembangunan, hingga monitoring serta evaluasi dari perencanaan dan pengembangan agar dapat dikawal dengan baik,” tambahnya.

 

Ditambahkan, pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan Wonosobo. Selain itu, sektor kuliner seperti mi ongklok, dan produk lokal UMKM, seperti manisa buah carica dan purwaceng.

 

Senada, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, menilai, pengembangan sektor ekonomi kreatif menjadi tren unggulan daerah untuk mendongkrak perekonomian nasional. Optimalisasi pemanfaatan kreativitas dan keterampilan diharapkan mampu memperluas lapangan kerja serta daya kreasi daerah.

 

Penyusunan roadmap, tegas Agus, harus direalisasikan selama periode tertentu, dengan fokus pada prioritas unggulan, serta memperhatikan masalah yang dihadapi para pelaku ekonomi kreatif.

 

Agus membeberkan beberapa masalah yang terjadi di lapangan, antara lain akses pembiayaan dan permodalan, kapasitas produksi yang terbatas, lemahnya riset pasar, ruang kreatif yang kurang, dan komersialisasi hak kekayaan intelektual. Masalah-masalah tersebut menjadi hambatan dalam menyongsong visi pembangunan ekonomi kreatif jangka menengah dan panjang.

 

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kewirausahaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret Surakarta, Susantiningrum, melihat, banyak potensi unggulan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Wonosobo.

 

“Saya melihat di Wonosobo ini banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Kami akan melakukan pendampingan membranding UMKM Wonosobo,” pungkasnya.

 

Penulis: Kontributor Wonosobo
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait