Waspadai Potensi Banjir Pesisir, Tanggap Darurat Banjir Diperpanjang

  • 19 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi, adanya potensi banjir pesisir di Pesisir Utara Pulau Jawa yang meliputi Utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak, dan sebagainya, pada 19-21 Juni mendatang . Sehingga status tanggap darurat banjir di Kota Pekalongan yang awalnya hanya 4-17 Juni 2020, kini diperpanjang sampai sepekan.

“Berdasarkan kondisi dan upaya penanganan kebencanaan, serta hasil rapat koordinasi dan evaluasi tanggap darurat bencana, telah disepakati perpanjangan Surat Keputusan Wali kota tentang Tanggap Darurat Bencana Banjir Rob Kota Pekalongan Tahun 2020,” ungkap Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Saminta, di posko penanganan banjir rob, Kamis (18/6/2020).

Saminta menyampaikan, saat ini BPBD akan tetap siaga. Posko penanganan banjir rob yang semula berada di Gedung Eks Bakorwil, sekarang disiagakan di Kantor BPBD Kota Pekalongan.

Dia menambahkan, terkait dengan kondisi laut, Syahbandar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, telah menegaskan, banjir pesisir ini lebih berdampak di darat, yakni meningginya air rob daripada aktivitas di laut.

Analis Kesyahbandaran PPNP, Al Fajar Alam menerangkan kecepatan angin di sekitar PPNP 2-6 knot dengan gelombang 0,1-0,5 meter. Tetapi untuk Laut Jawa bagian tengah, gelombang dapat mencapai dua sampai lima meter.

“Imbas dari adanya potensi banjir air rob tersebut, membuat terhambatnya akses menuju lokasi PPN Pekalongan terutama bagi pengguna jasa maupun aktivitas lelang ikan dan Anak Buah Kapal (ABK) yang akan berangkat ke laut,” terang Fajar.

Dia mengungkapkan, dalam satu pekan ini ada 10 kapal yang berlayar, mayoritas kapal besar yakni kisaran 30 GT. Kapal di bawah 10 GT diimbau untuk tidak terlalu ke tengah Laut Jawa karena gelombang yang cukup tinggi.

“Untuk kapal dengan ukuran di atas 30 GT terbilang lebih stabil dengan kondisi gelombang tinggi dibanding kapal ukuran di bawah 30 GT. Bagi para nahkoda kapal penangkap ikan, agar tetap memperhatikan cuaca dan gelombang tinggi terutama yang berada di Selat Makassar,” jelas Fajar.

Fajar mengimbau supaya masyarakat Kota Pekalongan berhati-hati jika akan menuju ke PPNP, karena genangan air rob yang cukup tinggi.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait