Waspadai Garam Minim Yodium

  • 02 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

KLATEN – Pentingnya yodium pada garam membuat Tim Pelaksana Penanggulangan Masalah Gizi Kabupaten Klaten terus berupaya melakukan pemantauan garam di lapangan. Seperti yang dilakukan Selasa (30/7/2019).

Tim yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Satpol PP, Bagian Perekonomian, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Bagian Kesra, Bagian Hukum, Bagian Humas dan Polres Klaten turun ke lima pasar tradisional. Yakni, Pasar Babad Trucuk, Sidoarjo Bayat, Tempursari, Kota Klaten, dan Srago. Di pasar-pasar tersebut, petugas menemukan sejumlah garam beryodium rendah  beredar di pasaran.

“Konsumen harus hati-hati dalam membeli garam. Karena saat sidak ditemukan ada garam yang kadar yodiumnya rendah. Bila tubuh kekurangan zat yodium dapat mengakibatkan penyakit pembesaran kelenjar thyroid alias  gondok. Selain itu juga mengganggu  perkembangan intelegensia dan kecerdasan anak serta pertumbuhan tubuh yang tidak normal,” kata Analis Gizi Dinas Kesehatan Klaten Anis Sih Retno saat meninjau di lokasi Pasar.

Salah satu tim gabungan lainnya Fembri Armoko dari Aprogakob Kabupaten Pati mengatakanGaram beryodium yang memenuhi syarat konsumsi layaknya  mengandung komponen- komponen utama Natrium Clorida (NaCI) minimal 94,7%, air laut maksimal 5% dan mengandung yodium berkisar antara 30-80 part per million (ppm).  Kandungan yodium berkisar 30 sampai 80 miligram yodium dalam 1 kg garam serta mengandung senyawa-senyawa lainnya.

“Hal ini penting agar garam beryodium mencukupi kebutuhan tubuh manusia. Tapi, ada satu merk garam yang dijual yang kadar yodiumnya kurang dari ketentuan pemerintah,” tegasnya.

 

Penulis : Joko Priyono, Diskominfo Klaten

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait