Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Waspada, Cemaran Pangan Mengintai Anak Anda
- 13 Sep
- yandip prov jateng
- No Comments

BATANG – Makanan kecil yang beredar di pasaran dan dikonsumsi oleh anak-anak seringkali tercemar sehingga tidak aman untuk dimakan. Cemaran tersebut harus diwaspadai karena bisa berdampak fatal bagi kesehatan.
Penyuluh Keamanan Pangan pada Puskesmas Warungasem, Kabupaten Batang, Rusita Wijayanti mengatakan, ada tiga jenis cemaran pangan yang harus diwaspadai oleh masyarakat.
“Cemaran fisik seperti staples, rambut, atau benda asing lainnya. Cemaran kimia berupa bahan tambahan pangan (BTP) yang tidak direkomendasikan, dan cemaran biologis berupa higienitas makanan yang tidak terjaga,” bebernya pada acara Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan di Sekolah, di Hotel Sendang Sari, Batang, Selasa (13/9/2022).
BTP yang tidak diizinkan, imbuh Rusita, antara lain pewarna pakaian karena berbahaya bagi kesehatan. Sementara, zat tambahan berupa monosodium glutamat masih aman dikonsumsi asalkan sesuai dengan ketentuan takarannya, yakni 1,7 gram per hari.
“Kalau pun menggunakan BTP yang diizinkan tetap harus menggunakan takaran tertentu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang melakukan pemantauan berkala terhadap makanan ringan yang dijual di luar lingkungan sekolah, dengan cara memeriksa sampel makanan yang dijual. Apabila ditemukan penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak sesuai aturan, para penjual akan diberikan imbauan dan peringatan agar tidak melakukannya lagi. Namun, sanksi hukum bisa diberikan kepada pedagang yang tetap mengulangi aksinya
Salah seorang guru SDN Simpar Bandar, Rozikin, mengatakan, pihak sekolah tidak dapat memberikan peringatan terhadap pedagang makanan yang menjajakan dagangannya di sekitar lingkungan sekolah.
“Mereka juga mencari rezeki makanya kami cuma bisa mewanti-wanti anak supaya mengonsumsi makanan sehat,” ujarnya.
Ditambahkan, kantin sekolah sudah menyediakan makanan sehat, meskipun jenis makanannya belum variatif.
Pihak sekolah, lanjutnya, menganjurkan orang tua murid ikut berpartisipasi dalam pemenuhan makanan bergizi bagi putra-putrinya.
“Waktu ada Covid-19, orang tua murid membawakan makanan dari rumah. Sayangnya, setelah pandemi mereda, kebiasaan itu tidak dirutinkan lagi,” ungkapnya.
Penulis: Heri, MC Batang
Editor: Tn, Diskominfo Jateng