Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Warga Sekitar KIT Batang Diminta Tak Jual Lahan
- 02 Oct
- yandip prov jateng
- No Comments

BATANG – Warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang diingatkan untuk tidak terburu-buru menjual lahan miliknya demi meraup keuntungan. Pada saatnya nanti, masyarakat akan dilibatkan dalam proses pembangunan kawasan industri tersebut.
Imbauan tersebut disampaikan Bupati Batang, Wihaji, saat ditemui di Aula Kantor Bupati Kabupaten Batang, Kamis (1/10/2020).
“Warga setempat juga harus memperkuat kesabarannya, artinya jangan terburu-buru menjual tanah. Tahan dulu, sabar, biar tidak jadi penonton, tapi kita ikut berperan aktif terlibat langsung dalam Kawasan Industri Terpadu, bisa bekerja di sana dan sama-sama untuk kesejahteraan masyarakat Batang,” tandasnya.
Menurut bupati, pembangunan KIT Batang merupakan strategi penanggulangan pengangguran bagi masyarakat.
“Alasan utama KIT ada di Batang adalah untuk menciptakan lapangan kerja baru. Nantinya hal itulah yang bisa mengakomodasi beberapa permasalahan yang ada di masyarakat Batang, terutama pengangguran,” beber Wihaji.
Pertahankan Pancasila
Pada hari yang sama, Bupati Wihaji juga mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila secara virtual, bersama Forkompimda Batang, di ruang Command Center. Seusai upacara, bupati mengingatkan generasi muda Batang untuk terus mempertahankan Pancasila sebagai ideologi dalam berbangsa dan bernegara. Upaya itu adalah bagian dari langkah menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Menurut bupati, kerja keras harus dilakukan untuk menjaga keutuhan bangsa karena ancaman dan godaannya cukup tinggi. Jika masyarakat disentuh isu yang berkaitan dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), akan timbul sensitivitas.
“Jadi generasi sekarang tugasnya satu saja, yaitu meneruskan perjuangan para generasi yang dulu melahirkan Pancasila, berkorban jiwa, raga dan hartanya. Pengorbanan itu bisa diwujudkan dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, bersama unsur Forkopimda, TNI/Polri dan masyarakat Batang,” tegas Bupati Batang.
Wihaji berharap, semangat tersebut harus diwariskan kepada generasi berikutnya, khususnya hal yang berkaitan dengan Pancasila mulai sila pertama hingga kelima.
Sementara itu, Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Dwison Evianto mengatakan, sesuai pesan Bung Karno, rakyat Indonesia tidak boleh melupakan sejarah masa lalu bangsa Indonesia.
“Kita semua tahu di tahun 1965 tepatnya tanggal 30 September pernah ada peristiwa penculikan perwira tinggi dan perwira pertama di lingkungan Angkatan Darat, yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia. Peristiwa ini perlu generasi muda ketahui supaya di masa depan tidak terjadi hal serupa,” imbaunya.
Lebih lanjut, Dandim Dwison menerangkan, bangsa Indonesia harus berpandangan luas ke depan, tetapi sejarah jangan sekali-kali dilupakan. Semua elemen harus bersatu membangun bangsa ini, supaya Indonesia menjadi besar dan mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
“Sejarah sangat penting buat kita sebab semua rakyat harus mengatahui kapan negara ini berdiri dan siapa saja yang berperan mendirikannya, termasuk Bapak Proklamator kita, semua harus tahu dan paham betul,” tandas dandim.
Penulis: Heri/MC Batang
Editor: Tn/Diskominfo Jateng