Warga Kooperatif, RDT di 10 Wilayah Berjalan Lancar

  • 10 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOSOBO – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupatan Wonosobo sejauh ini telah menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) secara acak di 10 wilayah. Tak kurang dari 1.233 sampel darah telah diuji, dan 64 sampel di antaranya menunjukkan indikasi reaktif.

Tim Gugus Tugas juga telah menindaklanjuti sampel hasil uji yang terindikasi reaktif dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), serta sejumlah diagnosis lainnya, seperti tes darah rutin, dan rontgen, untuk memastikan apakah yang bersangkutan terpapar Covid-19, atau tidak.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonosobo, Muhamad Riyatno, menyebut, lancarnya pelaksanaan RDT didukung oleh partisipasi, dan antusiasme masyarakat. Menurutnya, warga bersikap sangat kooperatif ketika petugas di lapangan meminta mereka menjalani tes cepat.

“Dalam hal mengajak masyarakat agar bersedia secara sukarela mengikuti rapid test, sebenarnya bukan perkara mudah. Namun, kami bersyukur di Kabupaten Wonosobo warga sangat kooperatif, sehingga tidak pernah terjadi penolakan ataupun permasalahan di lapangan,” terang Riyatno saat penyelenggaraan RDT di Pasar Desa Kembaran, Kecamatan Kalikajar, Rabu (10/6/2020).

Dijelaskan, penyelenggaraan RDT merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat deteksi dini terhadap potensi penyebaran virus Corona. Pemerintah pun dapat merancang strategi paling tepat untuk menekan potensi risikonya.

Sampai saat ini, tersisa lima kecamatan di Wonosobo yang belum terjamah RDT, yakni yaitu Kalibawang, Sukoharjo, Kepil, Selomerto dan Leksono. Untuk itu, Riyanto pun mengharapkan agar warga yang tinggal di lima kecamatan tersebut bersedia untuk memberikan dukungan penuh bila RDT dilaksanakan.

Senada, Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Wonosobo, Jaelan Sulat, mengakui, kooperatifnya warga menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Seperti yang kita lihat di Pasar Kembaran ini, bahkan ada satu keluarga terdiri dari lima orang, termasuk satu anak balita bersedia mengikuti rapid. Ketika petugas meminta mereka, tanpa ada penolakan sama sekali,” ungkap pria yang belum lama ini berhasil menyelesaikan program Doktoral di bidang Epidemiologi tersebut.

Hal itu, menurutnya, bukan sebuah kebetulan, melainkan dipengaruhi oleh peranan sejumlah pihak, seperti jajaran pemerintah desa, petugas relawan di lapangan, serta tenaga medis. Mereka telah melakukan edukasi secara masif kepada warga guna menyosialisasikan pentingnya kewaspadaan dini terhadap potensi penularan virus Sars-Cov-2, penyebab Covid-19.

Penulis: Dng/Diskominfo Wonosobo

Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait