WALIKOTA HENDI INISIASI KOTA TANPA KABEL DI UDARA

  • 14 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Pemerintah Kota Semarang terus berkomitmen membenahi kotanya. Salah satu komitmen Walikota Semarang Hendrar Prihadi selama kepemimpinannya untuk segera direalisasikan adalah mewujudkan kota tanpa kabel di udara. Tanpa kabel yang dimaksud di sini adalah kabel jaringan internet, mengingat selama ini jumlah operator tersebut semakin banyak hingga mengisi di setiap tiang kabel di Kota Semarang.

Untuk mewujudkan hal tersebut, bertempat di Ballroom Hotel Crowne Plaza Semarang, Selasa (13/6) Walikota Semarang menggandeng Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sebagai penyedia jaringan komunikasi sekaligus yang menaungi anggota jasa internet agar bisa memindahkan kabel yang berada di atas ke bawah tanah dengan menggunakan konsep ‘ducting‘ bersama (saluran bersama di bawah tanah).

Kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk penandatanganan MoU antara Pemerintah Kota Semarang dengan APJII.

Penerapan kota tanpa kabel di udara akan dilakukan Pemerintah Kota Semarang mulai tahun 2018, dimana akan difokuskan terlebih dahulu pada segitiga emas Kota Semarang, yakni kawasan Pemuda, Gajah Mada dan Pandanaran serta kawasan Kota Lama. Mengingat kawasan-kawasan tersebut merupakan salah satu jalan protokol yang sering dilewati para pengendara kendaraan bermotor, sehingga memerlukan keamanan dan estetika kota, kata Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

Lanjut Walikota, pembuatan saluran atau ducting bawah tanah ini ke depannya akan diberlakukan untuk semua kabel tak terkecuali kabel milik APJATEL (Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi), TELKOM, maupun kabel PLN. “Tinggal satu kita belum ketemu dengan PLN. Secara lisan sudah kita sampaikan, tapi pernyataaan dari PLN belum didapatkan. Sehingga kami akan lebih intens lagi untuk bisa gayung bersambut dengan PLN”.

Seolah mengiyakan apa yang disampaikan Walikota Semarang, Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan kerjasama ini akan mengatur kabel internet semua di bawah tanah sehingga maintenance akan lebih cepat dan estetika kota lebih terjaga. “Jika selama ini kita melihat jaringan kabel semrawut, semuanya berada di atas, sehingga mengganggu estetika kota. Ke depan harapan kita adalah smart city di Kota Semarang semakin bagus, sistem digitalnya bagus dan estetika kotanya juga tidak hilang.

Berita Terkait