PERESMIAN GALERI CREATIVE SEMARANG DAN KANTOR DEKRANASDA DI KOTA LAMA

  • 04 Aug
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Penghargaan Upakarti yang diraih Kota Semarang di bawah kepemimpinan Walikota Hendrar Prihadi pada Rabu (2/8) tidak lepas dari keseriusan Walikota Semarang dalam menggarap sektor UMKM. Salah satunya dengan menghidupkan kawasan Kota Lama melalui peresmian “Semarang Kreatif Galeri” di kawasan Kota Lama, Selasa (1/7) malam. Saat ini, ruang pamer dan promosi ini menampung produk unggulan dan berkualitas dari 28 UMKM Kota Semarang. Berbagai produk UMKM yang ditampilkan diantaranya tas, sepatu, sandal, kalung, batik, dan “handycraft”. Galeri ini juga dilengkapi dengan cafe bagi pengunjung yang datang untuk bersantai dan menikmati romantisme Kota Lama.

Menurut Walikota Hendi, pembangunan galeri UMKM ini berawal dari ide untuk memaksimalkan tempat pamer UMKM sehingga menjadi ajang promosi berbagai kreasi keahlian produk Kota Semarang. Galeri ini, lanjut Walikota juga menjadi bukti sinergitas dan keterlibatan swasta dalam mengembangkan UMKM Kota Semarang.

Tak sebatas fisik saja, ruang pamer ini didesain pula dengan jaringan promosi online sistem e-commerce melalui website semarangcreativegallery.com. Dengan adanya sistem ini, semua produk UMKM dapat ikut terlibat dan dipromosikan secara world wide selama memiliki kualitas baik, harga terjangkau dan stock yang cukup.

“Alhamdulillah, galeri ini terwujud atas support dari PT. Telkom yang memberikan pinjaman gedung gratis, BNI 46 untuk bantuan furniture serta jaringan e-commerce, Dekranasda yang menyediakan konten UMKM serta batik keris untuk penyediaan cafetaria,” ungkap Walikota.

Dalam upaya menghidupkan Kota Lama, Pemkot melalui APBD Kota Semarang juga melakukan perbaikan infrastruktur baik jalan, trotoar serta penerangan untuk kawasan Kota Lama. Ke depan, Kawasan Kota Lama akan terus dibenahi sehingga menjadi destinasi wisata heritage yang semakin mempesona. Hendi optimis banyak pihak yang mau, mampu, dan peduli berpartisipasi mengembangkan Kota Lama.

“Kota Lama memiliki kurang lebih 200 bangunan bersejarah dengan kepemilikan swasta ataupun private sehingga tidak memungkinkan APBD untuk masuk pada bangunan-bangunan tersebut. Karenanya kami terus berupaya mempercantik infrastruktur kawasan serta mendorong para pemilik bangunan untuk merevitalisasi dan merestorasi,” terang Hendi.

Pada tahun 2017 ini, tercatat galeri workshop mebel terbesar se-Indonesia bertajuk “Tukang Kayu” milik Kementrian Perindustrian akan diresmikan di Kawasan Kota Lama. Selain itu, semakin banyak pula pemilik bangunan yang mengajukan permohonan ijin untuk galeri, hotel dan lainnya. Walikota berharap kawasan kota lama ini akan terus berkembang sambil menunggu penetapan world heritage dari UNESCO pada tahun 2020.

Ke depan, kawasan Kota Lama dirancang bebas dari asap kendaraan bermotor. Namun, saat ini pemerintah sedang melakukan kajian moda transportasi terbaik yang ramah lingkungan dan bebas polusi untuk kawasan tersebut.

“Kalau hanya menutup jalan tentu tidak sulit, namun yang juga penting dan perlu dicari solusi adalah dampak penutupan bagi roda perekonomian yang sudah berjalan. Untuk itu, kami sedang kaji moda transportasi yang aman, nyaman, serta bebas polusi untuk dikembangkan di Kawasan Kota Lama,” jelas Hendi.

Berita Terkait