Via Vallen dan Gus Miftah Meriahkan Hari Jadi Banjarnegara

  • 19 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BANJARNEGARA – Peringatan hari jadi ke-449 Kabupaten Banjarnegara akan dimeriahkan oleh artis Via Vallen, dan da’i kondang Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. Pedangdut Via akan menggebrak panggung Pentas Musik pada tanggal 26 Februari 2020, sementara Gus Miftah akan menutup rangkaian perayaan dengan Ngaji Bareng pada 27 Februari 2020.

Kedua tokoh populer tersebut sengaja dihadirkan oleh Pemkab Banjarnegara untuk memberikan hiburan bagi warganya.

“Kami ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Dihadirkannya artis top dan dai kondang tanah air semata-mata kami ingin menghibur masyarakat,” kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, di Pringgitan, Jumat pekan lalu.

Budhi menyebutkan, beberapa nama artis top dan da’i kondang sempat diusulkan panitia. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya terpilihlah kedua nama tersebut.

“Pilihan semula ada penyanyi Didi Kempot dan Nella Kharisma. Untuk penceramah ada Habib Syeh, Cak Nun dan Gus Muwafik. Akhirnya Via Valen dan Gus Miftah yang fix,” jelas Budhi.

Sementara itu, Asisten Administrasi, Tien Sumarwati, menyebutkan peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara diawali dengan sosialisasi secara massif  tentang perubahan tanggal Hari Jadi Banjarnegara yang semula 22 Agustus menjadi 26 Februari.

“Sosialisasi tentang Hari Jadi ini akan diselipkan dalam khutbah Jumat serentak di masjid-masjid di seluruh pelosok kabupaten Banjarnegara pada Hari Jumat, tanggal 21 Februari 2020. Juga pada kebaktian gereja tanggal 23 Februari,” ujar Tien.

Tien membeberkan rangkaian acara selanjutnya, yakni Lomba Layur atau seni merangkai janur pada tanggal 24 sampai 27 Februari, dan panggung hiburan rakyat dengan suguhan seni Warok Aribaya pada 24 Februari. Lalu, pada tanggal 25 Februari akan ada penampilan tari dari beberapa sanggar tari yang ada di Banjarnegara, sedangkan malam harinya ada gelaran grup band indie Banjarnegara.

Puncak acara peringatan diselenggarakan pada tanggal 26 Februari yang didahului dengan Arak-arakan Kirab Hari Jadi.

“Uniknya nanti semua peserta berjalan kaki dari kompleks terminal menuju alun-alun. Peserta wajib ikut menari bersama kelompok kesenian yang mendampingi. Sampai di alun-alun masih disambut kesenian rakyat dan sebagai gong nya ada Via Vallen yang siap menghibur masyarakat dengan lagu-lagu favorit,” terang Atin.

Setelah itu, masyarakat Banjarnegara bisa menikmati kesenian khas Ndolalak Dewi Arum dari Desa Penawaren serta wayang kulit dengan lakon “Sesaji Raja Suya” oleh Ki Dalang Anom Sarjohno.

Pesta perayaan Hari Jadi Banjarnegara ditutup dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan Ngaji Bareng Gus Miftah

“Waktunya mulai jam tujuh malam. Silakan ajak sanak saudara untuk ngaji bareng Da’i yang sedang naik daun ini,” ajak Atin.

Sebagai informasi, perubahan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara dari tanggal 22 Agustus menjadi 26 Februari dilatarbelakangi oleh penelitian dokumen dan sejarah yang kredibel, serta mempertimbangkan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat Banjarnegara. Perubahan tersebut telah dibahas oleh Pansus DPRD Banjarnegara hingga ditetapkan bahwa Banjarnegara lahir pada 26 Februari 1571.

Dikisahkan dalam Babad Kalibening, usai didapuk menjadi pemegang tampuk kekuasaan di Kadipaten Wirasaba, Jaka Kaiman menyampaikan gagasan untuk membagi wilayah kekuasaannya menjadi empat untuk saudara iparnya. Karena itulah, ia dijuluki Adipati Mrapat yang dalam bahasa Jawa berarti Mara Papat alias membagi empat. Singkat cerita, Kadipaten Wirasaba pun dibagi empat, yakni Wirasaba sendiri, Kejawar, Pamerden (red: kini Purbalingga), dan Banjar Petambakan yang merupakan cikal bakal Kabupaten Banjarnegara.

Penulis: Mp/Kontributor Kab. Banjarnegara

Editor: Tn/Diskominfo Prov. Jateng

Berita Terkait