USAI NATAL DAN TAHUN BARU HARGA KEPOKMAS MASIH MENGALAMI KENAIKAN

  • 03 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Usai perayaan natal  dan tahun baru 2018,  harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Kabupaten Purbalingga, sebagian masih mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Berdasarkan pantauan di Pasar Hartono Purbalingga, Selasa (2/1), harga gula merah putih, yang minggu lalu dijual seharga 11 hingga 12 ribu rupiah per kilo gram, saat ini dijual mencapai 15 ribu rupiah per kilo gram.
Kemudian, gula merah gelap yang sebelumnya dijual seharga 11 hingga 12 ribu rupiah per kilo gram, saat ini mencapai 14 ribu rupiah per kilo gram.
Salah satu pedagang, Ami (45 th) mengatakan, selain, gula merah, beberapa komoditas cabe juga mengalami kenaikan harga. Cabe merah besar, sebelumnya hanya dijual 7 hingga 8 ribu rupiah per kilo gram, saat ini mencapai 40 ribu rupiah per kilo gram. Cabe hijau besar saat ini naik dari 5 ribu rupiah per kilo gram menjadi 15 ribu rupiah per kilo gram.
Cabe rawit putih naik dari 5 hingga 7 ribu rupiah per kilo gram menjadi 25 ribu rupiah per kilo gram, sedangkan cabe rawit merah dari 17 ribu rupiah per kilo gram menjadi 40 ribu rupiah per kilo gram.
” Harga gula naik dikarenakan pasokan gula dari penderes kurang, disebabkan musim hujan, gulanya jadi kurang baik. Sedangkan untuk kenaikan harga cabe dikarenakan tanaman cabe di petani mengalami kerusakan akibat banyaknya hujan, pohon cabe banyak yang layu,” kata Amin yang juga warga Desa Karangreja Kecamatan Kutasari.
Ami juga menambahkan, untuk harga bawang merah dan bawang putih saat ini stabil di harga 20 ribu rupiah per kilo gram, dan kacang panjang turun dari 8 ribu rupiah per kilo gram menjadi 6 ribu rupiah per kilo gram.
Sementara itu, Herli, pedagang ayam potong di Pasar Hartono Purbalingga mengatakan ayam potong juga mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu- Rp 3 ribu. Harga ayam potong sebelum Natal dijual Rp 30 ribu – Rp 32 ribu kini dijual Rp 35 ribu. Herli berharap usai Natal dan tahun baru harga kembali stabil sehingga penjualan bisa naik lagi.
“Karena harganya naik, pembeli sepi sehingga penjualan menjadi turun,” pungkasnya. (PI-2)

Berita Terkait