UPT BLK Menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi

  • 28 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Purworejo – Unit Pelayanan Terpadu Balai Latihan Kerja (UPT-BLK) Dinas Perindustrian dan  Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Purworejo, menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan berbasis kompetensi yakni sejumlah 14 paket kejuruan yang akan berlangsung selama 45 hari. Pelatihan dibuka Sekretaris Daerah yang diwakili Asisten Ekonomi dan pembangunan Drs Boedi Harjono.

Pembukaan pelatihan tersebut dipusatkan di gedung pertemuan UPT-BLK yang berlokasi di Cangkrep Kidul hari ini Selasa (26/2). Hadir pula Kepala Dinas Perinaker Gatot Suprapto SH, Kepala UPT-BLK Sudarman SSos, Perwakilan BLK Surakarta, Rutan Purworejo, Danramil Purworejo, Kepala Desa Desa Penungkulan Kecamatan Gebang, Kepala Desa Candisari Banyuurip, dan Kepala Desa Sikambang Pituruh.

Dalam sambutannya Drs Boedi Harjono mengapresiasi pelatihan keterampilan berbasis kompetensi yang dilaksanakan UPT BLK Dinperinaker, teriring harapan nantinya akan mencetak calon wiraswasta yang berhasil dalam berbisnis maupun dalam bersaing didunia kerja. Apalagi dengan hadirnya tiga mega proyek yang melibatkan Kabupaten Purworejo. Tentu tiga isu nasional itu dapat dijadikan peluang untuk Purworejo.”Yakni berpindahnya NYIA di perbatasan Yogyakarta-Purworejo. Lokasi bandara lebih dekat dengan Purworejo, sehingga peluang peningkatan perekonomian bisa lebih besar di Purworejo. Juga adanya Badan Otorita Borobudur untuk pengembangan wisata yang nantinya wilayah desa Loano dan desa Bener dilibatkan.  Termasuk akan dibangun mega proyek Bendung Bener, untuk peningkatan pengolahan pertanian sekaligus sebagai peluang wisata. Saat ini kita dalam proses terus mempersiapkan untuk kesejahteraan masyarakat Purworejo terutama dalam peningkatan perekonomian dari sektor pariwisata, pertanian, dan lainnya. Termasuk pelatihan-pelatihan keterampilan seperti di BLK,” ujar Boedi.

Oleh karena itu lanjut Boedi Harjono, Purworejo harus bangkit menghadapi kondisi sekarang. Salah satu upayanya kita terus mencari investor untuk masuk di Purworejo. Ada yang sudah menjajaki ingin mendirikan mall, mengembangkan wisata pantai jatimalang, keburuan, tempat res area, dll. Maka Pemkab Purworejo akan memberikan kemudahan bagi investor atinya tidak mempersulit dalam mengurus izin usaha.”Tentu hal itu, sangat berpengaruh bagi para peserta yang mengikuti pelatihan. Jika sudah memiliki bekal pelatihan keterampilan, akan dapat membantu dalam mencari kerja maupun membuka usaha. Saya pesan agar pelatihan diikuti dengan serius, jangan hanya ditinggal tidur karena akan sia-sia tidak ada manfaatnya. Maka manfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar kelak menjadi orang yang sukses sesuai dengan keterampilannya,” harap Boedi.

Kepala Dinas Perinaker Gatot Supraprto SH mengatakan, pelatihan keterampilan ini tidak sebatas pada pelatihan saja, namun setelah pelatihan akan terus dipantau. Terutama dalam mengimplementasikan hasil pelatihan yang diperoleh sebagai bekal dalam membuka usaha maupun dalam menrapkan di pekerjaan. “Sehingga kita akan melakukan monitoring turun lapangan, untuk melihat secara langsung, dan yang belum jadi dalam mengembangkan keterampilannya, akan kita latih lagi,” tuturnya.

Menurut Gatot Suprapto, memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan keterampilan harus dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Supaya bisa menjadi wirausaha yang handal dan dapat bersaing dengan sehat, sehingga akan mampu menjadi mandiri dan berhasil.”Saya juga berharap BLK Surakarta untuk terus memprogramkan pelatihan untuk masyarakat Purworejo, agar masyarakat lebih greget lagi dalam menyambut mega proyek di Purworejo,” tandas Gatot.

Sementara itu Sudarman SSos  dalam laporannya menjelaskan, peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 224 orang yang dibagi dalam 14 jenis paket keterampilan. Sehingga masing-masing paket akan diikuti 16 orang. Sedangkan 14 jenis keterampilannya antara lain pembuat roti dan kue, servis sepeda motor konvensional, penggambaran 2D dengan sistem CAD, perakitan komputer, pengoperasian mesin bubut, menjahit dengan mesin, pembuatan hiasan busana dengan mesin bordir high speed, pengelolaan administrasi perkantoran, pembuatan desain grafis, guru las I SMAW.”Untuk yang 4 paket merupakan pelatihan non institusional yakni mengerjakan finishing dengan teknik semprot yang pelaksanaannya di Rutan Purworejo, teknisi audio video dalakasanakan di Desa Penungkulan Kec. Gebang, pembuat roti dan kue di Desa Candisari Banyuurip, dan pemasangan instalasi otomasi listrik industri dilaksanakan di desa Sikambang kec. Pituruh,” jelas Sudarman.

Menurut Sudarman, tujuan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Purworejo, dengan harapan setelah selesai mengikuti Pelatihan ketrampilan  ini bisa menambah pengetahuan dan mempunyai skiil  sehingga mampu bersaing di pasar kerja yang pada akhirnya  bisa mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Purworejo. Untuk pembiayaan semua dari dana APBN.

Berita Terkait