Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
UMKM KENDAL PERLU BELAJAR KELOLA PRODUK DAN PEMASARAN PROFESIONAL
- 22 Nov
- yandip prov jateng
- No Comments

KENDAL – UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ) di kabupaten kendal diharapkan belajar mengelola secara profesional produk mereka terutama dalam hal pemasaran yakni 4 P ( Produk, Price / harga, Place / tempat, Promotion / promosi ).
Hal tersebut dikatakan Kepala Baperlitbang Winarno, SH, MM saat membuka kegiatan Temu Usaha ( Match Making ) Bagi Pelaku UMKM Kendal dengan mengusung tema “Upaya Peningkatan dan pengembangan Pasar Bagi UMKM Kendal”, Rabu (21/11/2018) di Hotel Sae Inn Kendal.
“Kita semua berupaya mewujudkan ekonomi kerakyatan yang maju seperti kabupaten atau kota lain terutama di Jawa Tengah. Oleh karena itu kegiatan Temu Usaha ini bisa menambah kasanah atau pengetahun dan ketrampilan khusunya para pelau UMKM dalam hal pemasaran produk strtegi serta pemnegmbangannya,” sebutnya.
Winarno mengatakan, harus ada pengembangan dan inovasi pasar untuk produk – produk UMKM Kabupaten Kendal. “Kami dari Baperlitbang Pemkab Kendal hanya memfasilitasi, kita dorong supaya UMKM Kendal bisa berlari cepat. kami senantiasa mendorong agar kegiatan ini bisa menjadi sarana tukar infromasi dan pengetahun dan ada tindak lanjut kemitraan untuk pengembangan pemasaran produk,” tnadasnya.
Nara sumber kegiatan tersebut yakni Sukaton, pendiri Asosiasi pusat Oleh Oleh Jawa Tengah sekaligus pemilik Jaringan Toko Oleh Oleh pandanaran dan General Manager Kampoeng Kopi Banaran Widya Banu Aji SP. M.Sc, menyampaikan kiat sukses dalam mengelola dan memasarkan hasil produk UMKM atau industri rumah tangga secara profesional.
Sukaton memaparkan bagaimana dari hanya sebagai PKL dirinya merambah ke penjualan makanan sebagai oleh -oleh khas Jawa Tengah yang cukup ternama. “Bermula dari usaha kecil sebagi PKL yang kerap diusir petugas, Kami sedikit demi sedikit berbenah dan fokus serta tidak kenal menyerah dalam memasarkan makanan dan inuman khas Jaw Tengah sebagai oleh – oleh atau buah tangan pada para wisatawan atau pelancong,” urainya.
Sementara, Banu Aji memaparkan usaha Kampoeng Kopi Banaran yang merupakan unit usaha PTPN IX Jawa Tengah dalam mengembangkan bisnis hasil perkebunannya yang antara lain kopi.
“Adanya fluktuasi produksi kopi, harga komoditi kopi yang tidak menentu, kenijakan pembuatan produk hilir dan sarana promosi serta pemasaran produk hilir mendorong kami untuk merintis usaha tempat makan minum yang mengutamakan hasil produk yang telah diolah dan bisa dinikmati langsung oleh konsumen,” ceritanya.
Dijelaskannya, semua produk yang dijual d Kampong Kopi nanaran meruapakan produk PTPN IX yang telah dikemas menarik dengan mengutamakan kualitas rasa serta dengan berbagai startegi pemasaran antara lain lewat brosur; media sosial, cetak, elektronik; pameran dan table top; sales call dan retail dan festival kopi.
Baik Sukanton lewat toko oleh – olehnya dan Banu dengan Kampoeng Kopi Banran nya menawarkan pelaku UMK Kendal untuk bekerjasama memeasarkan produk – produk yang bisa dijadikan oleh – oleh terutama makanan khas.
Kegiatan Temu Usah tersebut diikuti sgenap pelaku UKKM di Kabupaten Kendal antara lain Klaster kopi, batik dan olahan makanan serta minuman tradisional. ( Kominfo / heDJ )