UMAH PERJUANGAN DAN KAMPUNG KOPI TUJUAN WISATA JURNALISTIK

  • 11 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PEMALANG – Umah Perjuangan (Rumah Perjuangan) dan Kampung Kopi yang terletak di Desa Gunungsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, dijadikan tujuan kegiatan wisata Jurnalistik oleh puluhan insan pers.
Kegiatan ini, merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke -32 dan HUT PWI ke – 72 tahun 2018, tingkat Provinsi Jawa Tengah, Jumat, (9/3/2018).

Umah Perjuangan merupakan rumah yang dijadikan fasilitas pada zaman itu,, untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari para penjajahan. Rumah tersebut adalah saksi bisu peninggalan sejarah perjuangan para leluhur yang rela mengorbankan nyawa dan hartanya untuk memperjuangkan kemerdekaanya.
Di beberapa bagian rumah itu, masih nampak terlihat dengan jelas, sejumlah lobang bekas terkena peluru senjata penjajah yang akan mematahkan semangat perjuangan mereka dalam merebut kemerdekaannya.
Selain itu, sejumlah senjata dari berbagai jenis dan foto pendiri desa serta para tokoh pejuang, juga masih menghiasi dinding di ruang tamu rumah teraebut.
Camat Pulosari Ahmadi Setyawan, disela – sela kegiatan tersebut, membenarkan bahwa rumah tersebut dijadikan markas perjuangan masyarakat setempat untuk merebut mengusir penjajah dari Pemalang.
“Disinilah mereka para pejuang berkumpul untuk mengusir penjajah dari sini”, terangnya.
Usai mengunjungi umah Perjuangan, rombongan selanjutnya menuju ke lokasi Kampung Kopi yang jaraknya tidak jauh dari lokasi Umah Perjuangan.

Kampung Kopi merupakan potensi daerah yang menjadi unggulan masyarakat setempat peserta dikenalkan dari mulai memetik buah kopi dari kebon kopi hingga pengolahan kopi yang siap diminum. Ada dua jenis kopi yang ditanam di desa edukatif itu, yakni jenis kopi Arabika dan Robusta.

Camat Pulosari Ahmadi Setiawan, saat di lahan kopi menjelaskan, bahwa luas lahan kopi di Desa Gunungsari akan dikembangkan lagi menjadi 600 hektar dari 100 hektar lahan yang sudah ada. Pengembangan kebon kopi ini, dilakulakan atas petunjuk Bupati Pemalang Junaedi dan Sekda Kabupaten Pemalang, yang menginginkan Kecamatan Pulosari dapat memproduksi kopi yang berlimpah, sehingga diharapak kecamatan Pulosari memiliki icon tersindiri, yang tidak dimiliki oleh kecamatan lain. Untuk itu pihaknya memberdayakan semua masyarakat dan juga Bundes yang ada di wilayahnya, untuk mencapai harapannya itu.

“Kami akan berdayakan semua masyarakat dan kerjasama dengan Bundes sebagai salah satu upaya meningkatka produksi Kopi disini”, Kata Ahmadi, dihadapan peserta wisata jurnalistik usai menikmati seduhan kopi hangat dan cemilan yang memang sudah disediakan untuk disuguhkan kepads peserta wisata jurnalistik.

Berita Terkait