Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Transportasi Gratis bagi Pelajar Magelang Mulai Beroperasi
- 15 Jul
- Yandip Prov Jateng (2)
- No Comments

MUNGKID – Para pelajar Kabupaten Magelang bisa mengakses Angkutan Pelajar Aman (APA) secara gratis, yang disediakan pemerintah kabupaten setempat. Angkutan tersebut disediakan untuk mencegah putus sekolah karena kesulitan transportasi.
Bupati Magelang Grengseng Pamuji berharap, program ini mampu menciptakan kesetaraan akses pendidikan bagi seluruh anak, terutama yang tinggal di wilayah terpencil. Program APA diluncurkan dalam Festival Doland, yang digelar di Area Marga Utama Candi Borobudur, Sabtu (12/7/2025).
Grengseng Pamuji mengatakan program itu diinisiasi untuk memperluas akses pendidikan dan menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS), khususnya di wilayah pedesaan, yang terdampak kemiskinan ekstrem.
“Program ini merupakan bentuk nyata komitmen kami, untuk menjawab tantangan rendahnya akses pendidikan di desa-desa. Dengan memanfaatkan angkutan pedesaan yang sudah ada, kami berharap tidak ada lagi anak yang putus sekolah hanya karena kesulitan transportasi,” ujar Grengseng, Selasa (15/7/2025).
Ditambahkan, program APA merupakan upaya mendukung program pemerintah pusat, serta mewujudkan visi misi Magelang Anyar Gress (Aman, Nyaman, Religius, Unggul dan Sejahtera).
Sementara, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Mashadi menyebutkan layanan angkutan gratis ini mulai dioperasikan pada hari pertama masuk sekolah, yaitu Senin (14/7/2025).
Pada tahap awal, layanan APA akan mencakup tiga jalur prioritas, yaitu Muntilan-Mungkid-Sawangan, kemudian Tegalrejo-Sorobayan-Sidomulyo-Pakis, serta Kota Magelang-Bandongan-Kaliangkrik.
Pemilihan rute tersebut didasarkan pada tiga indikator utama, yaitu tingginya angka ATS, tingkat kemiskinan ekstrem, dan tersedianya angkutan pedesaan yang telah beroperasi. Masing-masing jalur akan dilayani oleh lima unit kendaraan yang telah disiapkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang.
“Program APA dijalankan melalui kerja sama antara pemerintah daerah dan koperasi angkutan pedesaan dengan sistem sewa harian,” kata Mashadi.
Setiap kendaraan akan beroperasi dua kali sehari, pagi pukul 05.30-07.00 WIB untuk mengantar pelajar ke sekolah, dan siang pukul 13.00-14.30 WIB untuk menjemput mereka.
Di luar jam operasional itu, pengemudi diperbolehkan melayani penumpang umum.
“Dishub Kabupaten Magelang telah menetapkan indeks sewa Rp152.250 per unit per hari. Pembayaran dilakukan setiap Jumat, setelah pengemudi melaporkan aktivitas selama Senin-Kamis,” lanjut Mashadi.
Menurutnya, program itu sebagai langkah memberikan peluang pendapatan bagi para sopir angkutan, yang selama ini mengeluhkan minimnya penumpang.
Program APA akan menjalani uji coba selama 35 hari sekolah, efektif mulai 14 Juli hingga 30 Agustus 2025. Hasil evaluasi selama uji coba, menjadi dasar untuk perluasan trayek ke depannya. Pemkab Magelang menargetkan perluasan trayek dilakukan secara bertahap, yaitu 9 trayek pada September 2025, 16 trayek pada 2026, 21 trayek pada 2027, dan 29 trayek pada 2029.
Dengan hadirnya program tersebut, Pemkab Magelang berharap tak hanya dapat menurunkan angka ATS, tetapi juga turut menggerakkan ekonomi lokal melalui optimalisasi transportasi pedesaan.
Penulis: Kontributor Kab Mgl
Editor: WH/DiskominfoJtg