Transfer Ilmu jangan Hanya Saat KKN

  • 04 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

JEPARA – Proses transfer ilmu kepada masyarakat desa tidak hanya dilakukan saat Kuliah Kerja Nyata (KKN). Setelah KKN, mahasiswa hendaknya diajak untuk secara berkala mengunjungi lokasi KKN.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kristiandi saat menghadiri acara penarikan mahasiswa KKN Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara periode I tahun akademik 2019/2020 di Pendopo Kartini Jepara, Rabu (4/3/2020). Menurutnya, kunjungan ke desa dimaksudkan agar selalu ada komunikasi aktif transfer ilmu dan pemberdayaan masyarakat.

“Misalnya penghijauan. Perawatan setelah menanam yang sulit. Ini perlu dikunjungi berkala agar benar-benar dirawat,” ujarnya.

Terkait potensi desa yang telah digarap oleh peserta KKN, Andi berharap terus dikembangkan. Menurutnya, harmonisasi dan sinergitas di masyarakat harus terus didorong.

Ketua panitia Budi, dalam laporannya mengatakan, sebanyak 267 mahasiswa yang ditarik, sebelumnya melakukan KKN di dua kecamatan di Jepara. Keduanya adalah Kecamatan Kembang dan Welahan. Dijelaskan, mereka telah berada di lokasi selama 40 hari. Menurutnya, sejumlah kegiatan KKN mendapat apresiasi dari masyarakat. Di akhir masa KKN, pada setiap kecamatan digelar pameran untuk diseminasi hasil karya pengabdian kepada masyarakat.

“Waktu 40 hari terasa singkat bagi mereka yang sibuk mengabdikan diri di masyarakat,” kata Budi.

Selain di Jepara, KKN juga dilakukan di beberapa kecamatan di Kudus. Penarikan KKN di Kudus akan dilakukan sehari setelah Jepara.

Rektor Unisnu Sa’dullah Assaidi mengatakan, KKN adalah waktu bagi mahasiswa melakukan pengabdian kampus kepada masyarakat. Dari proses pengabdian itu ada alih daya akademis menjadi daya komunitas di lingkungan masyarakat.

Penulis : Sulismanto|DiskominfoJpr
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait