Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
TP PKK BERPERAN PENTING DALAM PENCEGAHAN KDRT
- 20 Oct
- dev_yandip prov jateng
- No Comments

BANJARNEGARA – Tim Penggerak PKK memiliki peran penting dan strategis dalam berkontribusi menghapus persoalan kekerasan anak dan remaja, diantaranya dengan mendorong Pemerintah Desa mengalokasikan dana desanya untuk pencegahan dan penanganan kasus anak, penambahan media penyuluhan terhadap anak, sesuai dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Hal ini disampaikan Ny. Hj. Kristiani Syamsudin, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Banjarnegara dalam acara Pelatihan Orientasi Kader Pendamping Keluarga dalam Pencegahan KDRT bagi TP PKK Kecamatan dan Desa di Ruang Aula Gedung PKK Kabupaten Banjarnegara, Kamis (19/10).
“Merubah pola pikir keluarga semakin peka dan ramah anak menjadi poin penting menghadapi problematika ini” katanya.
Menurutnya masyarakat juga harus ramah dan layak bagi tumbuh kembang anak. Bagi anak sendiri, anak harus tau cara membela diri ketika terancam.
“TP PKK juga harus mampu memberikan masukan terhadap kebijakan Kepala Desa terkait perlindungan anak, penyuluhan terhadap calon pengantin, membudayakan forum anak, media cetak dan elektronik, memberikan layanan pembinaan dan penyuluhan maupun curahan hati” katanya.
Dia menambahkan, peran penting lain dari TP PKK dalam mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual yakni mengingatkan dan mengajak orang tua agar lebih memperhatikan kehidupan anaknya. Orang tua dituntut kecakapannya dalam mendidik dan menyayangi anak-anaknya. Jangan membiarkan anak hidup dalam kekangan mental maupun fisik.
“PKK harus lebih aktif memberikan upaya penyadaran terkait pendidikan, yang tidak hanya mengejar prestasi akademik saja, tetapi harus juga dapat melatih mental spiritual bagi anak-anak kita. Bahkan Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi bahwa gerakan anti kekerasan seksual terhadap anak harus menjadi prioritas agar dapat mencegah pelecehan seksual.” Katanya.
Menurutnya trend kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung meningkat, untuk itu diperlukan gerakan kerakyatan untuk mengantisipasinya.
“Kekerasan terhadap anak harus diperangi bersama dan dicegah sejak dini supaya generasi penerus itu dapat mengembangkan aktifitasnya” katanya.
Dia menambahkan ada 4 pesan dari Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, yakni Olah pikir akan melahirkan anak yang cerdas, olah hati akan melahirkan kejujuran dan rasa tanggung jawab, olah rasa dan karsa akan melahirkan kepedulian dan kreatifitas tinggi, olah raga akan melahirkan sehat jasmani dan rohani.
Ketua Panitia Penyelenggara, Ny. Hj. Siti Palupi Slamet Riyadi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Kader Pendamping Keluarga bagaimana cara pencegahan dan penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Diharapkan semua kader dapat menyelesaikan permasalahanya di daerah masing-masing.
“Salah satu tugas Kader Pendamping Keluarga yakni menerima laporan atau pengaduan apabila di wilayahnya ada kasus KDRT atau pelecehan. Seandainya ditemukan kasus dicatat terlebih dahulu di buku kasus dan dilaporkan tingkat desa” katanya.
Seandainya ada kasus KDRT di tingkat desa cukup diselesaikan di tingkat desa terlebih dahulu melalui Kader Pendamping Keluarga, tidak perlu langsung dibawa ke tingkat yang lebih tinggi.
Dia menjelaskan, Kader Pendamping Berbasis Masyarakat dan Kader Pendamping Keluarga merupakan kepanjangan tangan dari Pusat Pelayanan Terpadu di tingkat Kecamatan, dimana Pusat Pelayanan Terpadu merupakan kepanjangan tangan dari Pusat Pelayanan Terpadu dan Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di tingkat Kabupaten.
“Peserta kegiatan berjumlah 63 orang orang, terdiri dari 36 orang Unsur Pokja I TP PKK Desa Binaan, 20 orang Unsur Pokja I TP PKK Kecamatan, dan 7 orang Unsur Pokja I TP PKK Kabupaten” katanya.
Adapun narasumber ada 3 pemateri, yakni AIPDA Deberti Selfiana Doko, SH, Kanit PPA dan IPTU M. Harun Nurohman, SH, Kanit I Tindak Pidana Umum dari Polres Banjarnegara yang menyampaikan materi Kenakalan Remaja. Kemudian Susianto, S.KM, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas PPKBP3A Kabupaten Banjarnegara yang menyampaikan materi Penanganan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak, Serta Hj. Istiva Zakiyah, S.Ag, Sekretaris Poka I TP PKK Kabupaten Banjarnegara yang menyampaikan materi Orinetasi Kader Pendamping Keluarga.
Susianto, S.KM, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas PPKBP3A Kabupaten Banjarnegara pada saat menyampaikan materi mengatakan dalam mendidik anak, meskipun anak melakukan sebuah kesalahan, kita tidak boleh memarahi anak, apalagi membentak anak. Kita juga tidak boleh mengatakan awas, atau jangan. Lebih baik kita memberi pengertian kepada anak dengan cara yang lebih halus, solutif dan dapat dimengerti oleh mereka.
“Anak adalah amanat Allah SWT, yang harus dijaga dan diperlakukan dengan sebaik-baiknya. Anak adalah generasi penerus keluarga, bangsa dan peradaban” katanya.
Menurutnya sebagai orangtua, kita harus memberikan kesempatan kepada anak seluas-luasnya untuk mencari jati dirinya sendiri. Namun tetap dalam pengawasan dan perhatian orang tua. ***** (Sudin)