TMMD SINERGITAS MENCARI SOLUSI PERMASALAHAN

  • 06 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Kegiatan yang mewujudkan kebersamaan TNI dengan rakyat dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kembali digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tahap I pelaksanaan TMMD di wilayah Kodim 0724/Boyolali mulai digelar di Desa Karanganyar;Musuk. Hajatan yang menggambarkan kebersamaan antara TNI/Polri bersama rakyat ini secara resmi dimulai dengan upacara pembukaan di lapangan Desa setempat, Rabu (5/4).

Di hadapan peserta upacara yang terdiri dari beberapa unsur, Wakil Bupati Boyolali bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam kesempatan memberikan amanat Wabup Said Hidayat menyampaikan sambutan Gubernur Jawa Tengah. Pokok inti amanat tersebut yakni TMMD merupakan metode merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong royongan untuk mengatasi persoalan kebangsaan. “Semua mesti keroyokan, dan semua mesti bersinergi serta bekerjasama bersama rakyat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut,” terang Wabup.

Hal lain dari kegiatan ini, untuk mewujudkan sinergitas dan kemanunggalan TNI/Polri bersama rakyat dalam usaha untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi yang ada. “Kita ingin kehidupan rakyat Jawa Tengah makin sejahtera. Jalan dan jembatan makin memadai sehingga aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang dari dan ke desa makin lancar,” imbuh  Said membacakan sambutan Gubernur Jateng.

TMMD yang digelar di Boyolali ini akan dilaksanakan selama 20 hari dari Rabu (5/4) hingga Kamis (4/5) mendatang. Proyek untuk rakyat ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 390 juta dengan sasaran pokok betonisasi jalan sepanjang 680 meter dan pembuatan talud jalan sepanjang 800 meter. Kemudian rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 10 unit. Dari total anggaran Rp 390 juta itu berasal dari APBD Provinsi sebesar Rp 130 juta, APBD Kabupaten Rp 210 juta dan swadaya masyarakat Rp 50 juta.

Selain kegiatan fisik, TMMD ini juga mengagendakan kegiatan non fisik berupa penyuluhan bagi warga masyarakat. Tema yang diambil antara lain Pendidikan Penyuluhan Bela Negara, penyuluhan KB, penyuluhan tertib berlalu lintas dan pengelolaan limbah peternakan.

 

Berita Terkait