Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
TKM Bagikan Ratusan Masker ke Rutan Batang
- 23 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

BATANG – Memakai masker saat menghadapi pandemi Covid-19 adalah langkah tepat bagi masyarakat. Para Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yang pernah mengikuti pelatihan menjahit di Balai Latihan Kerja Dinas Ketenagakerjaan (BLK Disnaker) Kabupaten Batang, menjahit 3.000 masker yang kemudian dibagikan secara gratis kepada warga Batang, tidak terkecuali Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Batang.
“Masker dibagikan kepada lansia dan anak-anak supaya tidak terpapar virus corona. Demikian pula dengan WBP Rutan Batang mendapat 270 masker, dan direncanakan akan ditambah jumlahnya,” ungkap pendamping TKM Nurul Hidayah usai membagikan masker di Rutan Kelas IIB Kabupaten Batang, Rabu (22/4/2020).
Menurutnya, TKM mengharap kepedulian masyarakat Batang yang memiliki rezeki berlebih untuk mendonasikan atau ikut membagikan masker kepada mereka yang membutuhkan setiap harinya.
Kepala Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Batang, Yustinus Gandi Windu Nurcahya mengatakan, kepedulian tinggi TKM mendasari niat untuk berbagi masker kepada seluruh warga Batang, termasuk WBP.
“Langkah ini dilakukan oleh TKM supaya WBP mampu menangkal pandemi Covid-19, dengan rutin memakai masker meski di dalam ruangan. Semoga semua diberikan kesehatan dan mampu melawan virus corona hingga kehidupan kembali seperti sedia kala,” harapnya.
Kepala Rutan Kelas IIB Batang, Rindra Wardhana mengutarakan, semangat berbagi masker dari para TKM ini patut diapresiasi, karena di tengah kesibukannya tetap menyempatkan waktu untuk WBP agar kesehatannya terjaga.
“Walaupun WBP berada di dalam Rutan namun virus dapat berada di mana saja. Apalagi virus corona sangat luar biasa, siapa pun dapat tertular,” ujarnya.
Rindra mengharapkan ada perhatian dari BLK kepada WBP untuk memberikan pelatihan keterampilan. Sehingga, setelah kembali terjun ke tengah masyarakat, mereka memiliki kemampuan yang dapat membantu sesama.
“Di beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) lain telah dibagikan Kartu Prakerja, semoga ada jalan yang memudahkan WBP di sini untuk mendapatkannya,” harapnya.
Ditambahkan, untuk menunjang ketahanan pangan dan memberdayakan WBP, Rutan Kelas IIB Batang berupaya mengubah lahan “tidur” menjadi lahan produktif. Salah satu bahan utama untuk mempercepat pertumbuhan aneka tanaman sayuran adalah pupuk alami yang terbuat dari daun. Namun karena dedaunan di area Rutan sangan terbatas, maka pihak Rutan mengharapkan perhatian warga Batang untuk mengirimkan sampah daun yang tidak terpakai.
“Untuk kebutuhan pembuatan pupuk memang sangat kekurangan daun. Apabila masyarakat ataupun instansi lain sedang menebang pohon, jika tidak ada tempat pembuangan, mohon dapat menghubungi kami,” harap Rindra.
Ia mengutarakan, berapa pun bahan atau daun yang ada, selalu diupayakan untuk diproses menjadi pupuk, difermentasi dan selanjutnya dapat digunakan menyuburkan beragam tanaman sayuran.
Salah satu WBP yang rutin membuat pupuk, Muhammad membenarkan, kebun Rutan Batang mengalami kekurangan daun sebagai bahan utama pembatan pupuk alami.
“Sekali menggiling membutuhkan hingga 100 kilogram sampah daun, namun sampai sekarang masih kekurangan. Jadi apabila ada masyarakat yang memiliki sampah daun, dapat dikirimkan ke Rutan sehingga akan lebih bermanfaat,” pintanya.
Beberapa jenis tanaman yang ada di kebun Rutan Batang seperti pohon sengon bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang, pepaya dan pisang. Untuk sayuran yaitu cabai, kangkung, kacang panjang, terong dan tomat.
Penulis: Mc Batang Jateng/Heri
Editor: dnk/Diskominfo Jateng