Tinjau Sarpras Damkar, Saelany Upayakan Perubahan

  • 03 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Sepanjang tahun 2018 ada 30 kasus kebakaran terjadi di Kota Pekalongan, yang belum lepas dari ingatan adalah terbakarnya Pasar Banjarsari. Kondisi sarana dan prasarana pemadam kebakaran di Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekalongan, Jalan Tentara Pelajar No 1, Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara ini perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Awal tahun 2019 ini Walikota Pekalongan, Saelany Mahfudz SE melakukan tinjauan sarana dan prasarana di Damkar Kota Pekalongan, Rabu pagi (2/1/2019).

Saelany mengaku prihatin dengan kondisi sarana dan prasarana di Damkar Kota Pekalongan, seperti armada yang rusak, perlengkapan yang terbatas (alat pelindung diri) kurang, dan lantai kantor yang sudah rusak. “Helm tahan api yang harganya berkisar Rp30 juta hanya punya satu dan alat pelindung petugas terbatas, ini harus jadi perhatian kami. Jangan sampai karena alat kita menjadi lalai dalam penanganan kebakaran. Walaupun bisa pinjam di daerah lain, tapi keselamatan harus diutamakan,” tegas Saelany.

Saelany menyampaikan bahwa akan mengusulkan rencana perubahan untuk mengupayakan sarana dan prasarana damkar. “Saya akan fokus ke hal ini karena tahun lalu kebakaran yang terjadi di Kota Pekalongan hampir 30 kasus dengan berbagai faktor penyebab. Ini angka yang tinggi, mudah-mudahan tahun 2019 ini dapat kita kendalikan,” tutur Saelany berharap.

Usai kedatangan Walikota Pekalongan, Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso (SBS) mengatakan, selama ini Damkar Kota Pekalongan berusaha memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat salah satunya layanan 12 jam tiap shift mulai awal tahun ini. “Ini untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan damkar kepada masyarakat,” terang SBS.

SBS bersyukur atas kedatangan Walikota Pekalongan untuk meninjau sarana dan prasarana damkar dan berjanji akan mengupayakan perubahan anggaran untuk melengkapi sarpras damkar. “Upaya memaksimalkan perlindungan kepada masyarakat, melengkapi alat pelindung diri petugas dari 24 petugas baru satu helm tahan api dan delapan baju tahan panas. Ini perlu kita tambah sehingga ketika ada kejadian para petuga mendapatkan sarana perlindungan yang memadai,” tandas SBS

Berita Terkait