TINGKATKAN PRODUK PERTANIAN, KENDAL KUNKER KE TABANAN

  • 20 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Kunjungan kerja (kunker) bertema ketahanan pangan dan Raperda Hak keuangan dan Administrasi Pimpinan dan Anggota DPRD belum lama ini Selasa (18/7)  dilaksanakan oleh Pemkab Kendal ke Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Kunker yang diikuti oleh beberapa kepala OPD dan anggota DPRD Kendal dengan pimpinan rombongan Sekda Ir Bambang Dwiyono MT diterima oleh Asisten II Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana SH MSi dengan didampingi beberapa kepala OPD di Ruang Rapat VIP setempat.

“Kabupaten Tabanan yang memiliki banyak keunggulan di bidang pertanian dan ketahanan pangan sangat menarik untuk dikunjungi karena banyak kesamaan dengan Kabupaten Kendal dari sisi geografis maupun penduduk. Secara geografis memilkiki pegunungan dan pantai. Sebagian besar penduduknya  bermata pencaharian dari pertanian,” ungkap Sekda Bambang Dwiyono pada saat penyampaian maksud tujuan kunker.

Menanggapi pernyataan tersebut Asisten II Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana SH MSi menyampaikan, Kabupaten Tabanan yang memiliki luas wilayah 839,33 km2 saat ini memang menjadi lumbung padi Provinsi Bali. 25% lahan padi Provinsi Bali ada di Tabanan. Dari jumlah penduduk sekitar 404.000 orang 40% nya bekerja di sektor pertanian.

“Tabanan telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum di bidang Pamsimas.  Kami memiliki produk unggulan beras cendana merah yang hanya  tumbuh di daerah kami. Aromanya khas wangi dan bisa dibuat teh yang disukai oleh para wisatawan. Rekayasa genetik untuk mempersingkat umur padi pun dilakukan. Dari hasil kerjasama dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) dapat diperoleh umur padi yang lebih pendek yaitu sekitar 4 bulan dari sebelumnya 6 bulan,” tambahnya.

“Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) kami bersumber dari pertanian. Untuk membangkitkan minat  generasi muda di bidang pertanian telah dilakukan upaya-upaya seperti Gerakan Pengembangan Pangan (Gerbang Pangan) , pembangunan infrastruktur yang mendukung pertanian, dan meningkatkan peran BUMDES untuk mengelola dari hulu sampai ke hilir terkait pertanian agar petani merasa nyaman. Kami juga telah memiliki Perda Perlindungan Petani yang mengatur asuransi untuk petani dan melakukan penjaminan untuk musim-musim kemarau dengan menggunakan cadangan 100 ton padi. Dengan begitu petani merasa dilindungi,” papar I wayan Miarsana menanggapi beberapa pertanyaan dari Kepala Baperlitbang Kabupaten Kendal Winarno SH MM.

Bukan hanya eksekutif yang antusias bertanya, ada beberapa anggota DPRD Kendal yang juga aktif bertanya antara lain H Ali Ahmadi dan Agus Imam Setyanto. Ali Ahmadi menanyakan apa yang dilakukan Pemkab Tabanan terhadap petani di tengah perkembangan pariwisata dan bagaimana cara meningkatkan minat anak muda terhadap pertanian. Sedangkan Agus menanyakan produk pertanian unggulan selain beras cendana merah.

“Agar petani tetap eksis kami menawarkan konsep pariwisata untuk petani, yakni menggalakkan lagi pola-pola pertanian masa lalu karena punya daya tarik wisata. Gubuk – gubuk di tengah sawah kita pergunakan untuk aktivitas makan siang wisatawan . Alat pemotong padi tradisional ani-ani kita pergunakan lagi untuk memotong padi yang tinggi-tinggi. Selain itu mendorong pendirian dan pengembangan SMK Pertanian. Kami juga bekerjasama dengan JICA Jepang mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Ada petani kami yang menerima penghargaan Satya Lencana Wira Karya karena dedikasinya ,” jawab  Miarsana.

“Selain beras cendana merah, kami punya kopi yang telah merambah Italia dan Korea. Kopi tersebut sudah berstandar internasional yang memiliki indeks indikasi geografis dan diuji oleh Kemenkumham. Di daerah kami juga banyak terdapat sayuran organik yang masih kewalahan menerima pesanan hotel-hotel. Guna mendukung kebijakan ketahanan pangan, beberapa hari lalu kami menggelar event Festival Kuliner Tanah Lot,” jelas Miarsana.

Kunjungan Kerja bukan Rapat Kerja

Menanggapi pemberitaan yang berkembang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal Drs Muryono SH MPd menegaskan, kunjungan kerja dimaksudkan untuk mencari inspirasi dan hal-hal positiif di Tabanan yang dapat diterapkan di Kendal jadi bukan rapat kerja. Kunjungan Pemkab Kendal ke Bali dilaksanakan sesuai tupoksi masing-masing OPD yang tersebar di 4 tujuan yaitu Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar,Kabupaten Tabanan dan Kota Denpasar. Topik kunker meliputi : e-Government, Raperda hak keuangan  dan Administrasi Pimpinan dan anggota Dewan, pembangunan infrastruktur,  pertanggungjawaban pelaksanaan APBD , ketahanan pangan, pelayanan publik, penanggulangan kemiskinan, dan pariwisata. “Kunker dengan topik tertentu di suatu kabupaten/kota diikuti oleh beberapa Kepala OPD dan beberapa anggota DPRD dimaksudkan untuk mencapai persepsi yang sama dalam membangun Kabupaten Kendal. Jadi bukan diikuti oleh semua pejabat eselon tiga dan empat,” paparnya.

Usai tukar menukar cindera mata dan foto bersama, kunker di Tabanan dilanjutkan peninjauan ke lapangan yakni ke lokasi Balai Subak Bengkel, Desa Bengkel Kecamatan Kediri.Kunjungan di tengah area persawahan tersebut dimaksudkan untuk melihat secara langsung pengelolaan pertanian mulai dari pengairan  sampai hasil panen melalui Balai Subak. ( Kontributor Kendal / heDJ )

 

Berita Terkait