Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Tingkatkan Pelayanan Terbaik, DKK Kendal Adakan Pelatihan Public Speaking
- 13 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

Kendal- Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kendal menggelar pelatihan Public Speaking kepada para petugas pelayan publik Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Selasa (12/3/2019) bertempat di ruang Merak Hotel Tirto Arum Baru Kendal, Jawa Tengah.
Kegiatan itu dihadiri oleh Sekretaris DKK Kendal, dr. Budi Mulyono, dan hadir Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberatasan Penyakit (P2P) DKK Kendal, Muntoha sebagai narasumber. Kegiatan itu diikuti oleh petugas DKK Kendal dan Puskesmas se-Kabupaten kendal, yang mana masing-masing Puskesmas mengirim 2 orang petugas.
Dalam sambutannya Sekdin DKK Kendal, dr. Budi Mulyono menyampaikan bahwa pelatihan ini untuk memberikan pelayan terbaik bagi masyarakat, karena masih ada beberapa yang dirasa kurang terkait masalah pelayanan.”Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan belatihan pelayanan yang terbaik kepada masyakarakat, dimalai dari pelayanan paling depan para petugas sudah memeberikan 3S yaitu sapa, senyum dan salam sehingga masyakat datang itu sudah merasa nyaman,” ujarnya.
Budi Mulyono juga mengatakan, seorang petugas pelayan publik harus bisa berkata jujur kepada masyarakat yang dilayani. “Kita juga dituntut untuk berkata jujur kepada pasien tentang informasi, misalnya dokter yang menangani pasien belum datang, jangan sampaikan bahwa dokter sudah ada dalam ruangan padahal masih dalam perjalanan, hal ini yang nantinya akan menimbulkan masalah. Maka dari itu kita harus sampaikan apa adanya bahwa dokter tersebut sedang dalam perjalanan dan dipersilahkan pasien untuk menunggu, maka pasien akan menerima informasi itu dengan baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P DKK Kendal Muntoha saat memeparkan materinya menjelaskan, pelayanan petugas penerima pasien adalah sebagai ujung tombak dari penilaian masyarakat, maka dari itu petugas pelayanan sebagai garda terdepan perlu memahami rasa empati dan simpati. “kita sebagai pelayan masyarkat tidak sekedar ikut merasakan pengalaman orang lain tetapi juga mampu melakukan respon kepedulian, sehingga pasien yang dilayani akan merasakan kepedulian yang kita berikan,” terarangnya.
Selain itu, menurut Muntoha sebagai garda terdepan di perlukan juga penampilan yang menarik, komunikatif dan responsif, sehingga masyarakat sebagai pasien yang sedang sakit saat melihat para petugas yang berpenampilan rapi, berbahasa yang bagus, sopan dan cekatan maka akan merasa nyaman.
Ia juga mengungkapkan bahwa empati merupakan bagian penting dari kompetensi pelayanan sosisal, sehingga jika sesorang memiliki rasa empati akan bisa merasakan beberapa manfaat, diantaranya yaitu jika salah mengerti segera mengoreksi, mengarahkan percakapan ke arah topik yang emosional, memberikan orang lain menangkap sinyal penerimaan, menyatakan perasaanya dan mengeksplorasi diri, dengan memahami kita dapat memaafkan, mengurangi prasangka dan asumsi negatif, dan yang terakhir empati dapat mendorong persahabatan yang lebih berarti.”Saya berharap kepada para petugas yang menjadi garda terdepan agar dapat melayani pasien dengan sepenuh hati dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun akan memberikan pelanan yang maksimal, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi para pasien,” harap Muntoha.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan praktek langsung public speaking yang mana para peserta di bagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk melakukan skenario yang sudah disiapkan oleh narasumber, yaitu skenario komunikasi antara petugas dengan pasien tentang permasalahan yang sering terjadi di Puskesmas, sehingga jika hal itu terjadi, nantinya para petugas sudah bisa mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.