Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Tingkatkan Layanan, BIB dan UPTD Puskeswan Tempati Lokasi Baru
- 02 Jun
- yandip prov jateng
- No Comments

TEMANGGUNG – Balai Inseminasi Buatan (BIB) Gilingsari dan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang dulunya berada di Jalan Gilingsari No 2 Temanggung kini berpindah ke Komplek Gedung Balai Benih Ikan (BIB) Jalan Argodewi Mungseng Temanggung.
Kepindahan kantor pelayanan ini bertujuan untuk higinitas dan sterilisasi benih, baik sapi, kerbau dan domba, karena lokasi baru memiliki lahan yang lebih luas dan aman.
“Untuk kesehatan hewan dan pelayanan pengambilan strow dan nitrogen cair untuk para petugas incinerator pindah ke gedung sini,” ungkap Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) UPT Puskeswan dan BIB Deny Trias Nugraha, saat ditemui, Selasa (31/5/2022).
Ia menerangkan, Puskeswan wilayah Kabupaten Temanggung yang berada di bawah Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP), terdapat di dua lokasi, yaitu di Batoar, Jalan Gilingsari No 2 Temanggung dan di Jalan Kedu – Parakan Kauman, Kecamatan Kedu, Temanggung.
“Untuk Puskeswan yang berada di Mungseng Temanggung melayani kesehatan hewan dan pengambilan strow bibit sapi yang dibekukan dengan satromak, seperti plastik field dan fluk, serta penginputan data lapangan terkait dengan bibit sapi yang disalurkan ke masyarakat Temanggung,” terangnya.
Adapun untuk Rumah Pemotongan Hewan masih berada di kantor yang lama, Lingkup Batoar Jl Gilingsari No. 2 Temanggung, karena di sana alat dan tempat sudah lengkap, pegawai yang menjaga dan pemotong, baik sapi dan kambing juga sudah terjadwal.
“Puskeswan sendiri kami menangani kesehatan hewan, baik ternak hewan skala besar maupun kecil, seperti sapi dan domba dan SDMnya tersebar di 20 kecamatan se-Kabupaten Temanggung, baik ASN maupun NonASN,” imbuhnya.
Terkait penyakit PMK, DKPPP sudah membentuk tim tersendiri, karena jika ternak yang terindikasi PMK dibawa ke Puskeswan, akan menimbulkan risiko penyebaran virus. Untuk petugas lapangan dibagi beberapa wilayah yang terdisi dari satu dokter dan tiga tenaga medis kesehatan hewan.
“Satu tim ini mengampu tiga wilayah kecamatan, ketika di wilayah pengampu ada PMK harus bergerak cepat agar virus tidak menyebar dan mengurangi penularan terhadap ternak lain,” tegasnya.
Harapannya, dengan kepindahan ini, pelayanan kesehatan hewan dan inseminasi buatan kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan lebih maksimal.
“Semoga dengan pindah ke kantor baru ini, kita bisa lebih maksimal melayani masyarakat, karena tempat untuk memeriksa hewan sudah punya ruangan tersendiri, tempat penyimpanan nitrogen cair, tempat bibit sapi yang sudah dibekukan pengambilannya harus steril dan alatpun sudah memadai,” tandasnya.
Penulis: MC.TMG/Ekn;Tfa;Ekp
Editor: WH/DiskominfoJtg