Tingkatkan Budidaya, Petani Tembakau dan Padi Dapat Bantuan Alsintan

  • 19 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

BOYOLALI – Petani tembakau dan padi di Kabupaten Boyolali kembali menerima bantuan dari pemerintah berupa alat mesin pertanian (alsintan). Bantuan tersebut disalurkan melalui Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali yang dilaksanakan pada Senin (18/7/2022) di halaman kantor Dispertan Kabupaten Boyolali setempat.

Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto menjelaskan, bantuan tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Provinsi Jawa Tengah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali, Dana Alokasi Khusus dan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kita menyerahkan sarana pertanian alat mesin pertanian berupa cultivator sebanyak 28 unit, yang 21 untuk pengembangan tembakau yang tujuh untuk padi. Kemudian hand sprayer sebanyak 210 untuk menunjang budi daya tembakau dan pengendalian hama padi. Kemudian traktor roda dua ada 13 unit, prasarana jalan usaha tani ada enam unit. Itu juga untuk menunjang pertanian,” kata Bambang.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono berharap, total bantuan senilai Rp1,6 Miliar tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh petani tembakau dan padi.

“Petani dapat memanfaatkan dengan baik, kami sadari banyak masalah di pertanian. Tetapi petani Boyolali tetap optimistis sehingga Boyolali tetap jadi lumbung pangan nasional,” ujarnya singkat.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali, Sigit Supama juga turut berharap agar petani tembakau dan padi yang telah mendapatkan bantuan alsintan dapat memanfaatkan bantuan dengan baik.

“Dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya yang pasti demi kemajuan pertanian di Boyolali. Sehingga dengan bantuan peralatan ini akan memudahkan petani dalam rangka untuk menggarap sawah dan lain sebagainya supaya hasilnya bisa maksimal,” katanya.

Salah satu Ketua Kelompok Tani Kaliwuluh Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Sulamto mengaku senang mendapatkan bantuan berupa cultivator. Dengan cultivator ini, petani di wilayahnya dapat terbantu dari yang sebelumnya mencangkul tanah secara manual.

“Dapat meringankan para petani untuk mencangkul jadi tenaga untuk mencangkul sudah ada alat yang mempermudah,” ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, Dispertan Kabupaten Boyolali melaporkan pada tahun 2022 pihaknya memiliki target 283.344 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 162.605 ton beras. Realisasi sampai dengan Juni 2022 yakni 214.460 ton GKG atau setara 123.074 ton beras. Angka tersebut diperoleh dari luas panen 37.010 hektare dari target luas panen 2022 seluas 48.719 hektare. Sedangkan pada tahun 2021, terdapat 50.948 hektare luas panen dengan produksi GKG sebesar 286.152 ton dan produksi (beras) sebanyak 164.554 ton, dengan target 287.469 ton atau setara 164.972 ton beras.

Selain padi, Kabupaten Boyolali juga mampu memproduksi tanaman tembakau. Tercatat pada tahun 2021, tembakau asepan dapat tertanam di 253 hektar dengan produksi 1.321 kilogram per hektare. Sedangkan untuk tembakau Rajang yang ditanam di area seluas 4.445 hektare mampu memproduksi 1.124 kilogram per hektare.

Sedangkan pada tahun 2022 hingga triwulan II, tembakau asepan telah ditanam di 68,6 hektare di Kecamatan Mojosongo, Teras, Sawit dan Banyudono. Sedangkan untuk tembakau rajang hingga triwulan II tahun 2022 ini ditanam di area seluas 3.738,3 hektare yang terhampar di Kecamatan Selo, Ampel, Gladagsari, Cepogo, Musuk, Tamansari, Boyolali, Mojosongo, dan Juwangi.

Penulis: Diskominfo Kabupaten Boyolali
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait