Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Pemda Gelar Acara Seni Modern

  • 04 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES – Banyak cara dilakukan pemerintah daerah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang rokok ilegal, mulai dari sosialisasi kepada kelompok sasaran, hingga kegiatan seni modern seperti konser musik dan festival film.

 

Di Brebes, pemerintah setempat menggelar konser musik yang menghadirkan penyanyi asal Wonogiri, Evan Loss, dengan lagu hitsnya, Full Senyum Sayang. Konser musik bertajuk Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal tersebut digelar oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Dinkominfotik) Kabupaten Brebes, di Komplek GOR Sasana Krida Adhikarsa, Minggu (1/9/2024).

 

Penjabat (Pj) Bupati Brebes yang diwakili Asisten Sekda Brebes Bidang Administrasi Umum, Rofiq Qoidul Adzam, mengatakan, pertunjukan musik seni dan budaya merupakan langkah yang tepat untuk menjangkau masyarakat, terutama anak muda yang menjadi sasaran utama dalam sosialisasi tentang rokok ilegal.

 

“Apa lagi ada artis Evan Loss dan pertunjukan malam ini gratis dan berada di pasar malam, sehingga bisa menjangkau masyarakat lebih luas,” jelas Rofiq.

 

Kurangnya informasi di kalangan masyarakat baik produsen maupun konsumen menurut Rofiq ditengarai menjadi penyebab mereka menggunakan barang ilegal.

 

“Ya kalau masyarakat kan tahunya harganya lebih murah, produk mudah laku, tanpa melihat kualitas dan legalitas suatu barang. Sosialisasi ini jadi langkah yang baik agar masyarakat dan aparat memiliki pemahaman yang cukup mengenai sanksi maupun payung hukum dalam penindakan pelanggaran masalah cukai,” bebernya.

 

Kepala Dinkominfotik Brebes, Tatag Koes Adianto, melaporkan, acara tersebut sekaligus sebagai sarana edukasi kepada pedagang dan masyarakat agar tidak membeli, mengedarkan, atau berpartisipasi dalam peredaran rokok ilegal yang dapat merugikan negara.

 

“Jadi tujuan kami adalah bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cukai, cukai rokok, dan jenis rokok ilegal, sehingga masyarakat sadar dan dapat membantu pemerintah dalam memberantas rokok ilegal,” jelasnya.

 

Tatag mengimbau kepada para pemilik warung agar berhati-hati dan selektif dalam menerima produk rokok untuk dijual di warungnya.

 

Analis Kebijakan Ahli Madya di Biro Infrastruktur dan SDA Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Bagus Rachmoyojati berharap, masyarakat mengetahui ketentuan di bidang cukai, sehingga turut membantu memberantas peredaran rokok ilegal.

Sementara, Kepala Kantor Bea Cukai Tegal Yudiyarto menjelaskan, rokok merupakan barang yang berisiko terhadap kesehatan. Karenanya, pemerintah ingin melindungi masyarakat dengan cara membubuhi gambar seram pada bungkus rokok, salah satunya gambar tenggorokan yang berlubang karena kanker.

 

“Selain itu, harganya dibikin mahal dengan cara dikenakan cukai. Kalau ada rokok ilegal yang murah, karena tidak bayar cukai, tidak bayar pajak maka banyak anak yang punya uang terbatas yang sedianya untuk beli jajan malah beli rokok ilegal,” ungkap Yudi.

 

Ditambahkan, rokok ilegal merugikan negara sekaligus konsumen.

 

“Rokok ilegal yang pasti produksinya sembunyi-sembunyi, tidak diawasi dinas kesehatan, perindustrian, kandungan tembakaunya dan sausnya mungkin asal-asalan yang lebih bahaya lagi, sehingga efek konsumsinya akan merugikan kesehatan,” terangnya.

 

Yudi berpesan jika ada rokok yang murah maka perlu dicurigai dengan cara mengecek pita cukainya, apakah ada atau tidak.

“Kalaupun ada perlu dicek juga, apakah bekas atau tidak, palsu atau tidak, kemudian menjualnya sembunyi-sembunyi, itu nanti ada pidananya dan denda empat kali lipat harga pita cukai,” ungkapnya.

 

Sebagai informasi, selain Evan Loss, konser musik tersebut juga dimeriahkan oleh sajian dari para musisi lokal, antara lain Artura, Vaname, B-Rock, CM Band dan Fruity Band. Ada juga seni tari kolosal dari Teater Gong.

Evan Loss tak hanya menyanyikan lagu Full Senyum Sayang. Ia juga menyanyikan lagu-lagu ambyar lainnya, seperti Nemen, Dumes, Bojo Loro, Kisinan 2, Lamunan.

 

Festival Film

Di Tegal, upaya edukasi tentang rokok ilegal dilakukan melalui Pemilihan Film Favorit Gempur Rokok Ilegal Film Festival (GRIFF) 2024 di Cinepolis Pasifik Mal Tegal, Senin (2/9/2024). Acara tersebut diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tegal bersama Bea Cukai dan Sinema Pantura.

 

Penjabat Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, menyampaikan, festival film dapat menjadi media atau sarana yang bagus, sehingga dapat menciptakan sosialisasi gempur rokok ilegal dua arah. Festival film merupakan salah satu bentuk kreativitas anak muda terutama di sekolah.

 

“Ini dapat membangun kreativitas anak muda yang tertarik dalam dunia film. Harapannya dapat terlampaui beberapa manfaat, di sekolah dibangun ruang untuk ekstrakurikuler, berharap kegiatan ini bisa menjadi pemacu untuk mengembangkan potensi lebih,” ujar Dadang.

Ditambahkan, terdapat 28 film pendek yang dapat disaksikan oleh penonton dengan penayangan 4 sesi pemutaran.

 

Penulis: Radit dan Wasdiun, Kontributor Brebes
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait