Tekan Pengangguran, Pekalongan Gelar 10 Pelatihan Kejuruan

  • 30 Jul
  • Yandip Prov Jateng (1)
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Sejumlah pelatihan kejuruan kembali digelar Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker). Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap I Tahun 2025 itu menyasar ratusan warga Kota Pekalongan.

 

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, menuturkan, pelatihan ini adalah wujud tanggung jawab pemerintah dalam rangka menghadirkan solusi atas permasalahan ketenagakerjaan.

 

“Saat ini, tingkat pengangguran masih sekitar empat persen. Maka, lewat pelatihan ini, kita fasilitasi dan edukasi warga agar memiliki keterampilan sesuai bidangnya masing-masing,” ujar Sekda Nur saat membuka kegiatan pelatihan, di aula BLK Kota Pekalongan, Senin (28/7/2025).

 

Menurutnya, pelatihan tidak hanya bertujuan menyiapkan tenaga kerja untuk industri lokal, tetapi juga membuka peluang kerja di luar daerah, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Wonopringgo. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dari para peserta.

 

“Ini adalah langkah awal, teapi selanjutnya semua bergantung pada peserta. Harapannya, pelatihan ini dapat menjadi pintu masuk untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan,” tandasnya.

 

Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, menuturkan, terdapat 10 jenis pelatihan yang diselenggarakan, dengan jumlah peserta mencapai 160 orang.

 

“Tahun ini kami membuka pelatihan kompetensi untuk jurusan, seperti tata rias pengantin, teknisi AC, pengelasan SMAW 3F, housekeeping, administrasi perkantoran, pembuatan roti dan kue, menjahit pakaian, practical office advance, mekanik mobil, dan sepeda motor injeksi,” bebernya.

 

Lebih lanjut, pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembekalan soft skill selama tiga hari, pada 29-31 Juli 2025. Tahap kedua adalah pelatihan teknis yang akan berlangsung dari 1 Agustus hingga 4 September 2025. Pada akhir pelatihan, setiap peserta juga akan mengikuti Uji Kompetensi (UJK) untuk memastikan kemampuan mereka sesuai standar industri.

 

Ia menyampaikan jumlah pendaftar pelatihan yang mencapai 549 orang. Hal itu menandakan bahwa kebutuhan pelatihan sangat tinggi, terutama bagi lulusan SMA/SMK yang belum melanjutkan ke perguruan tinggi.

 

Untuk menjamin keamanan peserta, imbuh Betty, seluruh peserta pelatihan mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan.

 

Senada, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan, Dedi Dermawan, mengatakan, seluruh peserta dilindungi dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama masa pelatihan.

 

“Ruang lingkup perlindungan mencakup perjalanan dari rumah ke lokasi pelatihan, kegiatan selama pelatihan, hingga perjalanan pulang. Jika terjadi kecelakaan, peserta akan mendapatkan pengobatan tanpa batas biaya di rumah sakit rekanan kami. Jika peserta meninggal dunia dalam masa pelatihan maka keluarga akan menerima santunan sebesar Rp10 juta,” tukasnya.

 

Penulis: Dea/Allem, Tim Liputan Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait