TEKAN HARGA, PEMKAB KARANGANYAR ADAKAN OP BERAS

  • 17 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KARANGANYARUntuk menekan harga beras di pasaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar dan Bulog menggelar operasi pasar (OP). Operasi Pasar dilaksanakan di Pasar Jongke, Kecamatan Karanganyar dan Pasar Palur, Kecamatan Jaten. Meski sudah digelar sejak pukul 07.00, namun masyarakat tidak begitu antusias untuk membeli.

“Seminggu terakhir ini memang harga beras mengalami kenaikan. Dari harga 9000 per Kg untuk beras medium menjadi Rp 11.000. Makanya ini saya membeli,” ujar pembeli beras OP, Sukiman di Pasar Jongke, Rabu (17/01).

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda), Samsi  menyatakan operasi ini digelar untuk menekan harga beras yang cenderung mengalami kenaikan. Saat ini, operasi dilakukan di Pasar Jaten dan Pasar Jongke. Pihaknya mengakui jika dalam operasi pasar tersebut sepi peminat.

“Jika OP beras ini habis maka bisa dikatakan sukses. Jika tidak habis maka masyarakat kita berati tidak kekurangan beras,”papar Samsi di sela-sela operasi pasar di Jongke.

Dia menambahkan jika OP yang digelar ini, beras habis maka masyarakat membutuhkan. Sedangkan klau tidak terserap maka Karanganyar sudah aman. Saat mengunjungi Pasar Jongke, Sekda didampingi Assisten II Siti Maiysaroch, Kepala Disdaknakerkop Waluyo Dwi Basuki, Kepala Pertanian dan Tanaman Pangan Sumpramnaryo, Dinas Informasi dan Komunikasi, Larmanto, Plt Kabag Perekonimian, Timotius Suryadi.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga melakukan pengecekan di sejumlah rumah makan terkait pemakaian gas elpiji 3 kg. Namun demikian, beberapa rumah makan yang dikunjungi  tidak menemukan pemakaian gas 3 kg. “Terima kasih untuk tidak memakai gas 3 kg. Sebab sesuai aturan, rumah makan besar dilarang menggunakan gas 3 kg,” imbuh Samsi.
Ambar, salah satu pemilik rumah makan di Karanganyar, menyatakan tidak menggunakan gas 3 Kg. Jarak memasak dengan tabung sangat jauh. Jika menggunakan 3 kg tidak kuat tekanannya.

“Saya pakai gas ukuran 12 kg. Itu saja kalau sudah sisa 2 kg,  gas sudah tidak dapat dipergunakan. Soalnya jarak tempat kami memasak dan tempat tabung jauh. Tidak kuat klau pakai gas ukuran 3 kg,” ujar Ambar. (pd)

Berita Terkait