TEKAN ANGKA KEMATIAN PEREMPUAN, RSUD ADAKAN PAPSMEAR GRATIS

  • 08 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Sebanyak 270 warga mengikuti Bakti Sosial yang diselenggarakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro Semarang, Minggu(7/5). Para peserta terlihat antri memadati Gedung Gatotkaca KRMT Wongsonegoro. Acara dibuka langsung oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan dihadiri oleh Wakil Walikota, Dirut RSUD KRMT Wongsonegoro dan mantan Wakil Walikota, Mahfudz Ali.

Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan kegiatan baksos ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT ke-470 Kota Semarang. Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk partisipasi RSUD dalam mensejahterakan masyarakat melalui upaya kesehatan. Para peserta berasal dari 16 kecamatan se-Kota Semarang, lanjut Susi.

Mengapresiasi kegiatan ini, Walikota mengungkapkan bahwa kegiatan bakti sosial ini juga sebagai bentuk darma bakti kepada sesama sesuai dengan bidang dan keahlian yang dimiliki. Dirinya mengapresiasi hal ini sebagai wujud semangat untuk berbagi dan memberikan yang terbaik yang bisa diberikan untuk sesama dan lingkungan.

“Semangat seperti inilah yang terus kami dorong agar terwujud masyarakat Kota Semarang yang selalu sehat, sejahtera dan terselesaikan berbagai problem yang ada,” ungkap Walikota.

Sebagai bentuk komitmen jaminan kesehatan, pemerintah terus melakukan pembangunan bidang pelayanan kesehatan. Salah satunya melalui pembangunan gedung dan fasilitas di RSUD KRMT Wongsonegoro seperti penambahan Gedung Nakula dan Gatotkaca. Harapannya, pelayanan kesehatan kepada warga dapat semakin baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kegiatan bakti sosial pemeriksaan papsmear gratis ini, lanjut Walikota, juga sebagai bentuk upaya menekan angka kematian perempuan yang disebabkan kanker serviks. Papsmear, lanjutnya, merupakan deteksi dini kanker mulut rahim atau serviks. Lebih lanjut Walikota mengungkap selama ini banyak perempuan lalai melakukan pemeriksaan dini, padahal urutan kedua angka kematian perempuan disebabkan oleh kanker serviks.

Ditambahkan Dirut RSUD, Susi, papsmear dipilih mengingat kondisi epidomolog. Dirinya meyakini masih banyak ibu yang belum tahu dan tersentuh untuk mengikuti papsmear. Untuk itu, dirinya berharap pemeriksaan papsmear gratis ini dapat memberikan pemahaman mengenai gejala-gejala adanya kanker serviks sejak dini.

Menurutnya, sebagian besar kasus yang ditemui di kota Semarang, para penderita kanker serviks atau mulut rahim datang ke rumah sakit dalam keadaan terlambat karena telah memasuki stadium 3 atau 4 sehingga menyebabkan kasus kematian wanita yang tinggi.

“Kalau sudah terlambat seperti itu kan susah sekali ya, memang ada perawatan dan pengobatan hingga keluar negeri tapi alangkah baiknya kalau kita mengantisipasi sejak dini agar tidak berakibat fatal nantinya,”lanjut Susi.

Tak hanya papsmear, lanjut Susi, untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, RSUD KRMT Wongsonegoro juga melakukan bakti sosial operasi kontrasepsi ‘Metoda Operasi Wanita’ (MOW).

“Jadi KB kan bermacam-macam salah satunya dengan operasi MOW yakni dengan cara sel telur diikat agar di usia tak lagi produktif ibu-ibu ini tidak lagi hamil, sehingga menghindarkan resiko kematian Ibu dan anak,” katanya.

Menurut Susi, kegiatan ini murni sosial dan sama sekali tidak menggunakan dana APBD. Seluruh kegiatan bakti sosial ini dari hasil penggalangan dana para karyawan RSUD.

“Kebetulan kami memang mempunyai komunitas ikatan dana sosial yang ditarik dari para karyawan rumah sakit. Jadi pendanaan seutuhnya dari 1.048 karyawan RSUD KRMT Wongsonegoro yang dengan ikhlas menyisihkan rejekinya,” imbuh Susi.

Berita Terkait