TEKAN ANGKA KEMATIAN IBU HAMIL, PEMKOT ADAKAN KONTES

  • 13 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments


KOTA PEKALONGAN – Sebagai upaya pencegahan dan menekan angka kematian ibu hamil Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan TP PKK Kota Pekalongan mengadakan lomba kontes ibu hamil sehat dan cerdas, Rabu (12/4) di Aula Kantor TP PKK Kota Pekalongan.

Ketua TP PKK Kota Pekalongan Hj Ratna Sofia dalam sambutan pembukaan berharap peserta lomba kontes ibu hamil sehat dan cerdas dapat menjadi duta ibu hamil bagi lingkungan sekitarnya “ Kalau yang mengingatkan temanya biasanya ibu hamil lebih dapat menerima dan mau menjaga kandunganya sehingga bayi akan sehat dan menjadi generasi bangsa yang semakin kuat serta sejahtera,”tuturnya.

Lomba kontes ibu hamil diikuti 28 Peserta terbaik yang diseleksi dari 14 Pukesmas di wilayah Kota Pekalongan.

Sebagai Juri diambil dari Psikolog, dokter umum, TP PKK Kota Pekalongan, dan Unsur Pemberdayaan. Penilaian Lomba meliputi pengukuran tinggi badan, lengan lengan, berat badan, dan pengetahuan umum tentang merawat kandungan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto menjelaskan lomba ibu hamil sehat dan cerdas dimaksudkan untuk menurunkan angka kematian ibu hamil dan meningkatkan pengetahuan dalam menjaga kandungan serta memotivasi ibu hamil supaya sehat pada saat bersalin dan nifas ” agar masyarakat timbul kesadaran untuk selalu menjaga kandungannya,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Angka kematian ibu hamil di Kota Pekalongan pada tahun 2017 dinilai cukup tinggi ” Sampai bulan April ini sudah ada 5 kasus kematian ibu hamil, dan ini jadi kado pahit saya yang baru menjabat sebagai kepala Dinas Kesehatan pada bulan Februari lalu” tambahnya.

Penyebab kematian ibu hamil menurut Slamet Budiyanto diakibatkan karena faktor 4 terlalu dan 3 terlambat “terlalu muda untuk hamil (Kurang dari 18 tahun, terlalu tua untuk hamil (diatas 34 tahun)terlalu dekat jarak kehamilan (kurang dari 2 tahun), dan terlalu banyak hamil. Sedangkan 3 terlambat yaitu terlambat mengambil keputusan sehingga terlambat untuk mendapatkan penanganan, terlambat sampai ke tujuan rujukan karena terkendala transportasi dan terlambat mendapatkan penanganan karena kurangnya sarana dan sumber daya manusia,” lanjut kepala Dinas Kesehatan yang juga akrab disapa SBY. (Diskominfo Kota Pekalongan)

Berita Terkait