TEKAN AKI AKB, BUPATI BREBES NGANGSU KAWRUH KE BANTUL

  • 10 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES-Langkah pasti untuk menekan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Brebes, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE melakukan ‘ngangsu kawruh’ ke Kabupaten Bantul, DIY. Kunjungan ini mengadopsi langkah strategis apa saja yang telah diambil Pemkab Bantul sehingga bisa menekan AKI dan AKB.

“Kita tidak perlu malu belajar tentang langkah strategi maupun kebijakan yang diambil Pemkab Bantul untuk diadopsi di Brebes,” tutur Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, DIY, Kamis (6/4).

Kata Idza, AKI maupun AKB di Brebes walaupun sudah dilakukan langkah-langkah kongkrit namun masih saja angkanya masih tetap tinggi. Persoalan ini menjadi keprihatinan bersama bagi warga Brebes sehingga seluruh komponen kesehatan dan masyarakat harus bahu membahu menekan AKI dan AKB.

Dalam tahun 2016, lanjutnya, kasus kematian Ibu di Kabupaten Brebes mencapai 54 orang sedangkan kasus kematian Bayi mencapai 444 bayi. “Ini berarti, AKB mencapai 13,3 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan AKI tidak bisa dihitung karena ibu yang melahirkan di Brebes tidak mencapai 100.000 orang,” ungkap Idza.

Untuk tahun 2017, terhitung awal April sudah ada 8 kasus kematian ibu dan per Februari ada 36 kasus kematian bayi. “Dengan semboyan Mamane sehat bayine selamet, Kami targetkan dalam tahun 2017 bisa ditekan 50 persen dari kasus yang terjadi pada tahun 2016,” tekadnya.

Rombongan studi banding diterima Wakil Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih, Kepala Dinas Kesehatan Bantul drg Maya Sintowati Pandji MM, dan Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul dr Gandung Bambang Hermanto beserta jajaran Dinas Kesehatan Bantul.

Dalam kata sambutannya, Wakil Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih mengaku bangga dengan kedatangan tamu dari Brebes. Menurutnya, ikhtiar dan takdir akan berkorelasi dengan baik manakala dilakukan dengan penuh kesemangatan dan keikhlasan, termasuk dalam persoalan peningkatan derajat kesehatan masayrakat. “Membentuk anak yang berkualitas, antara lain terlahir dari ibu yang sehat,” ucapnya.

Halim mengungkapkan, dalam tahun 2016 AKI di Bantul sebesar 97,6 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 7,82 per 1000 kelahiran hidup.

Wabup Bantul mengakui persoalan kesehatan lainnya berupa kasus gizi buruk dan endemisitas (Demam Berdarah Dengue (DBD). Sehingga Dia menerapkan kebijakan dan strategi yang dilaksanakan secara bersama oleh Dinas Kesehatan dan OPD terkait untuk menurunkan AKI, AKB, Gizi Buruk maupun DBD.

Inovasi yang diterapkan sejak 2007 yakni Dusun Bebas 4 Masalah Kesehatan (DB4MK). Program ini terbukti telah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bantul melalui gerakan potensi dan peran serta masyarakat. “Contoh kecil, selama 4 tahun berturut-turut Juara 1 Sekolah Sehat tingkat Nasional,” tuturnya.

Rombongan kunjungan kerja Dinas kesehatan Brebes yang terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, para Kabid, Kasubid dan Kasubsi serta Kepala Puskesmas se Kabupaten Brebes juga diajak untuk melihat kondisi Puskesmas Bambang Lipuro. Puskesmas tersebut telah menerapkan system pelayanan yang terbaik dan berbagai point yang digratiskan. (wasdiun)

 

Berita Terkait