Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

KLATEN – Berada diantara dua Kota besar , Solo dan Jogja mebuat Klaten hanya sebagai kota perlintasan. Selama ini banyak wisatawan yang hanya numpang lewat untuk menuju ke Solo atau Ke Jogja, sehingga pariwisata Klaten jarang diperhitungkan oleh wisatawan. Demikian yang disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani sewaktu sidak di Kantor Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Selasa siang (21/02/18).

Sri Mulyani berharap Disparbudpora sebagai dinas yang menaungi pariwisata bisa berinovasi dalam mengembangkan wisata yang ada di Klaten. Salah satunya dengan menggiatkan pendampingan dan meningkatkan potensi wisata desa yang ada.

“Tidak usah muluk-muluk, kita fokus dengan pengembangan konsep wisata pedesaan dan kita kelola potensi yang ada. Dengan demikian wisatawan yang hendak ke Solo atau Jogja sudi kiranya mampir ke Klaten,”tuturnya.

Sri mulyani menjelaskan saat ini di Klaten sudah memiliki potensi wisata unggulan yang dikelola oleh BUMDes. Selain Desa Ponggok, wisata yang sedang dikembangkan yakni Bukit Cinta Bayat dan Kalitalang Kemalang. Tidak hanya itu, tingginya potensi sumber mata air di Klaten juga menjadi salah satu yang diunggulkan.

“Dengan adanya BUMDes, sudah saatnya desa bisa meningkatkan potensi wisata unggulan sehingga desa bisa berkembang dan mandiri,” katanya.

Terkait hal itu,  Kepala Disparbudpora Klaten, Pantoro menyampaikan saat ini pengembangan wisata bisa memanfaatkan dana desa yang nantinya dikelola oleh BUMDes. Artinya, peran dinas dalam hal ini hanya melakukan pembinaan dan pendampingan.

“Disparbudpora Klaten sifatnya mendampingi dan memberi pembinaan. Sedangkan untuk pengelolaannya Desa bisa bekerjasama dengan pihak ketiga. Desa bisa memanfaatkan besarnya dana desa untuk mengembangkan potensi wisata mereka, ” terangnya.