Tanggap Bencana, Pekalongan Bentuk Satgas di Sekolah

  • 29 Apr
  • Yandip Prov Jateng (1)
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan membentuk satuan tugas (satgas) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Satgas ini berperan khusus tanggap bencana di sekolah masing-masing.

 

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menekankan pentingnya kepedulian untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, bagi siswa dan tenaga pendidik. SPAB ini merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019 dan Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nomor 26 Tahun 2007. Kedua regulasi tersebut menyatakan bahwa melindungi peserta didik dan tenaga pendidik dari ancaman bencana menjadi kewajiban penyelenggara pendidikan. Menurutnya, terdapat tiga hal yang dipersiapkan, yakni fasilitas sekolah aman bencana, manajemen penanggulangan bencana di sekolah, dan edukasi kebencanaan.

 

“Kami mengenalkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), mengajarkan kepada mereka tentang pengetahuan dan dasar-dasar penanggulangan bencana, dilanjutkan dengan simulasi serta evakuasi mandiri ketika terjadi bencana,” ujarnya, usai memberikan simulasi kesiapsiagaan bencana di Aula MAN 1 Kota Pekalongan, Jumat (25/4/2025).

Disampaikan Dimas, sesuai amanat Permendikbud tersebut, seluruh sekolah wajib mempersiapkan diri dalam mewujudkan SPAB, khususnya sekolah-sekolah yang berisiko tinggi terhadap kejadian bencana, termasuk sekolah di wilayah Kota Pekalongan yang rentan bencana banjir. Kesiapan ini bisa dimulai dengan dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) SPAB di setiap sekolah.

 

“Satgas SPAB nanti akan menjadi tim penanggulangan bencana di tingkat sekolah untuk memberikan edukasi kepada peserta didik, maupun warga sekolah lain terkait kebencanaan, memastikan sarana maupun prasarana sekolah yang ramah bencana, adanya penyelenggaraan dan manajemen bencana, serta melakukan koordinasi dengan lintas sektor dalam upaya penanggulangan bencana. Dalam penanganan bencana melibatkan semua sektor karena bencana merupakan urusan bersama,” beber Dimas.

 

Kepala MAN 1 Kota Pekalongan, Mimbar, menyambut baik adanya kolaborasi bersama BPBD, dalam rangka penyelenggaraan simulasi kebencanaan dan pembentukan Satgas SPAB di sekolahnya.

 

“Dengan dilibatkannya peserta didik dalam urusan kebencanaan, ini membuat mereka lebih paham terkait mitigasi yang harus mereka lakukan ketika terjadi bencana, jalur evakuasi dan titik kumpul aman ketika terjadi bencana, dan sebagainya,” tuturnya.

 

Mimbar menjelaskan, Satgas SPAB terdiri dari tenaga pendidik (guru) sebagai pendamping, siswa sebagai pelaksana, bekerja sama dengan BPBD, PMI, dan tim SAR.

 

“Mereka bisa menjadi potensi tim relawan bencana. Kami ingin siswa tidak hanya cerdas di ruang kelas, tetapi juga bijak dan sigap ketika menghadapi situasi darurat. Edukasi semacam ini sangat penting untuk membentuk karakter tangguh bencana,” tukasnya.

 

 

Penulis: Dian, Kontributor Kota Pekalongan
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait