Tangani Persoalan Pertembakauan, Kementerian Perdagangan Kunjungi Temanggung

  • 25 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG – Keinginan Bupati Temanggung HM Al Khadziq agar Pemerintah Pusat turun tangan mengatasi persoalan tembakau yang tak kunjung usai di Kabupaten Temanggung terwujud. Usai mengirimkan surat tentang persoalan pertembakauan, Kementerian Perindustrian memberikan respon positif.

Dirjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian Abdul Rochim, bersama Sekretaris Dirjen Industri Agri Emil Satria, dan Direktur Industri Minuman,Hasil Tembakau dan Bahan penyegar, Edy Sutopo berkunjung ke Kabupaten Temanggung untuk melihat langsung kondisi lapangan, Kamis (24/9/2020).

Mereka mengunjungi perwakilan pabrikan rokok terbesar di Indonesia yang ada di Kabupaten Temanggung, yakni PT Djarum dan PT Gudang Garam untuk meninjau proses jual beli yang dilakukan oleh kedua pabrikan tersebut.

“Setelah mendapat surat dari Pak Bupati yang ditujukan ke Pak Menteri, kami mengambil keputusan untuk melihat langsung kondisi lapangan. Ternyata beberapa persoalan, seperti dampak pandemi Covid-19. Selain itu cuaca juga mempengaruhi kualitas tembakau jadi agak rendah. Saling pengertian antara industri dengan petani sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga keharmonisan kedua belah pihak, jadi diharapkan industri tetap membeli dengan harga yang pantas sesuai dengan kualitasnya,” ungkap Abdul Rochim.

Menurutnya, kerja sama antara petani dan industri harus tetap terjaga supaya persoalan tembakau tahun ini tidak membuat petani takut untuk menanam tembakau lagi, untuk menyuplai kebutuhan bahan industri selanjutnya.

Ia menegaskan, pihaknya akan berupaya meminta pabrikan supaya membeli tembakau Temanggung hingga habis dengan harga yang pantas.

“Kedatangan kami ke Temanggung sebagai jembatan antara petani dan juga pabrikan supaya membeli semua tembakau Temanggung sampai habis. Tetapi dengan catatan sesuai permintaan pabrik untuk tidak mencampur tembakau Temanggung dengan tembakau selain dari Temanggung. Sedangkan untuk masalah produksi rokok memang mengalami penurunan hingga 10 persen. Ini disebabkan adanya pandemi dan juga kenaikan cukai rokok yang cukup signifikan, ini membuat penjualan rokok menjadi menurun,” jelas Abdul Rochim

Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan, pengurangan kuota pembelian juga menjadi salah satu penyebab lambatnya pembelian tembakau dari petani. Menurunnya angka penjualan rokok imbas dari kenaikan cukai rokok juga menjadi salah satu kendalanya. Ini berimbas ke pembelian tembakau dari petani.

“Kepada Pak Dirjen kita mengharap supaya segera menyampaikan kepada direksi PT Djarum dan PT Gudang Garam, agar tembakau petani Temanggung dibeli sampai habis. Karena kalau kedua pabrikan membeli dengan cepat, maka akan ada persaingan harga,” katanya.

Perwakilan dari PT Djarum, Hugiono mengungkapkan, saat ini pembelian tembakau masih dilakukan. Hingga kini pihaknya sudah membeli sekitar 3.300 ton dari rencana pembelian sebanyak 6.500 ton.

Tjong They atau Hartanto dari PT Gudang Garam mengakui, kegiatan tahun ini sangat terbatas karena adanya pandemi Covid-19. Ia menuturkan, pihaknya tetap melakukan pembelian, namun dengan penerapan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.

Selain mengunjungi kedua perwakilan pabrikan, rombongan Juga berkunjung ke Desa Lamuk Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo untuk menemui petani tembakau dan berdiskusi soal harga dan kualitas pada musim tembakau tahun ini.

Penulis : MC.TMG/Cuplis;Ekape
Editor : WH/Diskominfo Jtg

Berita Terkait