Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Tanah Bergerak, Delapan Rumah di Grenggeng Segera Direlokasi
- 03 Nov
- yandip prov jateng
- No Comments

KEBUMEN – Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di musim penghujan ini, sebanyak delapan rumah di Dusun Pesimpar RT 05 RW 04 Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar bakal direlokasi.
Rencana tersebut ditegaskan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, saat meninjau lokasi tanah bergerak di desa setempat, Senin, (2/11/2020) sore.
“Warga yang terdampak segera dipindah, akan direlokasi,” tegas Yazid Mahfudz.
Ia menuturkan, dari delapan rumah yang akan direlokasi, tiga rumah terdampak akan dipindahkan ke tanah milik desa, sedangkan lima rumah lainnya dipindah ke lahan baru.
“Tanah yang longsor itu ditukar guling dengan tanah desa, sedangkan yang tiga lagi mempunyai lahan sendiri di tempat lain. Tetapi bangunannya, pemda yang membangun,” terang Yazid.
Bupati meminta, Pemerintah Desa Grenggeng agar menanami lokasi longsor dengan tanaman keras, setelah seluruh rumah direlokasi.
“Bekas longsoran perlu ditanami dengan tanaman keras agar tidak longsor lagi,” imbuhnya.
Sementara itu Peneliti Utama LIPI, Chusni Ansori yang telah meneliti longsoran menjelaskan, tanah longsor di Desa Grenggeng bukan likuifaksi, tetapi merupakan longsor biasa atau tanah bergerak. Sebab jika likuifaksi biasanya dikarenakan adanya guncangan seperti gempa, sementara longsor di Dusun Pesimpar penyebabnya karena hujan deras.
“Jenis atau tipe longsorannya mendatar atau ke samping. Ini dapat dilihat dari pola di sekitar lokasi longsor. Di bagian bawah terdapat formasi lempungan yang berfungsi sebagai bidang gelincir. Untuk mengetahui lebih detail jenis tanah, penyebab dan faktor lain, kami telah mengambil sampel tanah dari bagian mahkota atau awal longsoran, bagian tengah dan lidah atau unung longsoran,” papar Chusni.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Grenggeng Eri Listiawan menjelaskan, pihaknya telah mengevakuasi warganya ke musala terdekat untuk sementara waktu agar lebih aman sambil menunggu proses relokasi.
“Saya menghimbau masyarakat agar tetap berhati-hati karena diduga tanah di sekitar lokasi masih bergerak meskipun sangat pelan, dan potensi longsor susulan masih dapat terjadi.
Penulis : Tim Kominfo
Editor : dnk/Diskominfo Jateng