Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Tampil Perdana di Pendopo Pengayoman, Dalang Cilik Asal Temanggung Pukai Ratusan Penonton
- 10 Jun
- Yandip Prov Jateng (2)
- No Comments

TEMANGGUNG – Rasa bahagia tengah bergelayut di hati terdalam dalang cilik bernama Jagad Hadyan Danadyaksa. Bukan tanpa alasan, pasalnya siswa kelas IX SMP Negeri 2 Temanggung tersebut baru saja menuntaskan penampilan perdananya di Rumah Dinas Bupati Pendopo Pengayoman pada Sabtu (7/6/2025) malam.
Dirinya didaulat menjadi pembuka Pagelaran wayang semalam suntuk yang mengusung tema “Temanggung Untuk Semua: Menyambung Api Semangat Bung Karno Melalui Gotong Royong Merawat Budaya dan Kearifan Lokal dengan mengetengahkan lakon “Narayana Ha Nata” yang dimainkan oleh seniornya, Ki Jendhol Kahono.
Sulung dari pasangan Muhammad Imron Rosyidi dan Bani Istyowati itu sukses memukau ratusan pasang mata penonton yang memadati lokasi pementasan dengan membawakan lakon yang mengisahkan perang antara tokoh Setyaki melawan Sabrangan.
“Senang sekali bisa ikut dalam pementasan wayang di Pendopo Pengayoman ini untuk pertama kalinya. Saya membawakan kisah tokoh Setyaki yang dikenal pendiam dan tidak neko-neko, tetapi sekali ada musuh langsung diserang. Dia juga berwatak ksatria,” bebernya.
Ia mengaku telah menyukai kesenian wayang sejak masih kecil dan baru menekuni dunia pedalangan semenjak duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar. Alasannya, tak hanya memuat pesan moral saja, namun wayang juga dianggap sebagai sebuah seni artistik yang cukup kompleks.
Yakni menggabungkan antara nilai artistik saat proses pembuatannya, dengan seni gerak dan seni musik yang berpadu apik dalam sebuah tampilan pagelaran.
Kendati masih tergolong bocah, namun sederet prestasi yang pernah ia torehkan tak dapat dipandang sebelah mata. Di antaranya juara ketiga ajang Sayembara Macapat Pakualam Cup XIII tingkat Nasional di Yogyakarta pada April 2025 lalu, hingga beragam raihan juara di tingkat kabupaten.
“Saya paling mengagumi tokoh wayang bernama Brotoseno. Dia berkarakter patuh dan taat, sehingga bisa mengantarkan orang tuanya menuju surga,” beber remaja kelahiran 15 Januari 2010 itu.
Menanggapi pementasan perdananya di Rumah Dinas Bupati Temanggung tersebut, Jagad mengaku bangga, sekaligus bahagia. Ia berharap ke depan pementasan-pementasan wayang serupa semakin intens digelar, sehingga memiliki tempat khusus di hati masyarakat.
Besar harapannya agar ke depan semakin banyak kalangan anak-anak dan generasi muda yang gandrung akan dunia pewayangan. Termasuk menjadi praktisi seperti dalang, sinden, hingga pengrawit.
“Saya yakin prospek wayang ke depan semakin bagus. Saya mengajak teman-teman untuk mulai menekuni seni dan budaya, khususnya wayang,” pesannya.
Sementara itu, ayah dari Jagad, Muhammad Imron Rosyidi mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam atas kesempatan Pemerintah Kabupaten Temanggung yang telah memberikan kesempatan bagi anaknya untuk menyuguhkan penampilan perdana di Pendopo Pengayoman.
Ia berharap, langkah ini menjadi sebuah momentum emas bagi kebangkitan kesenian dan kebudayaan lokal di Kabupaten Temanggung. Terutama bagi para pelaku usia anak dan generasi muda sebagai tumpuan regenerasi sebuah peradaban luhur yang sarat akan nilai moral dan sejarah.
“Saya berharap ke depan semakin banyak seniman dan budayawan cilik seperti anak saya. Awalnya, Jagad mulai tertarik kepada dunia pewayangan saat menonton pementasan di televisi. Hingga sampai saat ini, dia masih rutin belajar dan berlatih dalang,” pungkasnya.
Penulis: IFN;EKP
Editor: WH/DiskominfoJtg