Taman Satwa Taru Jurug Dibuka, Pengunjung Dibatasi

  • 22 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SURAKARTA –Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) kembali dibuka untuk umum setelah ditutup selama tiga bulan karena pandemi Covid-19. Namun, untuk saat ini pengunjung masih dibatasi hingga 1.000 orang setiap hari.

Direktur Utama (Dirut) Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan, selain pembatasan jumlah, pengunjung juga terbagi ke dalam dua sesi. Untuk sesi pertama, imbuh Bimo, berlangsung mulai pukul 09.00-12.00 WIB. Adapun sesi berikutnya dimulai pukul 13.00-16.00 WIB.

“Kami masih membatasi jumlah pengunjung sebanyak 1.000 orang setiap hari. Pengunjung akan dibagi dalam dua shift, di mana masing-masing shift hanya dibuka untuk 500 orang,” ungkap Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, usai seremonial pembukaan kembali destinasi wisata tersebut, Jumat (19/6/2020).

Pembatasan pengunjung lanjutnya, merupakan upaya penegakan protokol kesehatan seperti disyaratkan dalam Peraturan Wali Kota Surakarta, yang membatasi jumlah pengunjung objek wisata sebanyak 50 persen dari total daya tampung.

“Dengan batasan seperti itu, kami tidak berambisi mencari pengunjung sebanyak-banyaknya. Kami memilih untuk lebih banyak sosialisasi, tentang bagaimana berperilaku sehat, aman dan bahagia. Kita mulai dari Jurug ini,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Bimo, sementara ini anak-anak, ibu hamil, maupun orang lanjut usia (lansia) masih belum diperkenankan berkunjung ke TSTJ. Pembatasan jumlah kunjungan diterapkan saat calon pengunjung memesan tiket masuk. Pemesanan tiket dilakukan secara daring melalui situs solozoo.id, dan reservasi akan ditutup otomatis saat jumlah tiket yang terjual mencapai batas kuota yang ditetapkan.

Sebelumnya, pemesan juga bisa memilih hari dan jam kunjungan yang diinginkannya. Bimo mengibaratkan metode pembelian tiket tersebut seperti pembelian tiket bioskop.

“Jadi kalau kuota sudah penuh, ya sudah. Silakan memilih jam atau hari lain,” katanya.

Selain pembelian melalui daring, manajemen juga tetap melayani calon pengunjung yang memesan tiket secara langsung di loket.

“Ada opsi-opsi pembelian, mulai membeli secara online, memasukkan nomor seri tiket yang sudah dibeli, atau membeli di loket kami,” lanjutnya.

Menurutnya, opsi pembelian kedua itu merupakan tindak lanjut atas penjualan tiket yang dilakukan manajemen, selama TSTJ berhenti beroperasi. Tiket tersebut dijual presale dan berlaku hingga akhir 2021.

Dijelaskannya, sebanyak 62.421 lembar tiket telah laku terjual saat diselenggarakannya seremonial pembukaan kembali TSTJ. Hasil penjualan tiket tersebut dialokasikan bagi pembelian pakan hewan, serta operasional taman satwa selama ditutup.

“Wahana-wahana permainan untuk sementara belum dibuka, karena bisa menimbulkan kerumunan. Para pedagang kaki lima (PKL) juga diatur agar berjualan secara bergiliran dengan sistem ganjil genap, menyesuaikan nomor urut shelter mereka,” beber Bimo.

Selain itu para pengunjung TSTJ juga diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Manajemen menyediakan bilik disinfektan dan pemeriksaan suhu tubuh di depan akses masuk kebun binatang.

Sementara itu, Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menginginkan agar operasional terbatas TSTJ itu bisa memberikan hiburan bagi warga di tengah pandemi Covid-19.

“Bisa untuk menghilangkan rasa jenuh dan meningkatkan imunitas, karena bisa melihat situasi dan kondisi alam beserta satwanya. Kira-kira targetnya seperti itu,” ujar Rudy.

Selain itu, kehadiran pengunjung juga bisa menyediakan tambahan biaya operasional bagi TSTJ. Evaluasi terhadap penerapan protokol kesehatan di lokasi pun terus dilakukan Pemkot untuk keamanan dan kenyamanan bersama.

“Bahkan kalau di Solo tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 selama 14 berturut-turut, pada hari ke-15 (pembukaan), anak-anak usia 18 tahun ke bawah dan ibu hamil sudah boleh berkunjung ke sini,” harapnya.

Penulis : Kontributor Kota Surakarta

Editor : WH/Diskominfo Jtg*P

Berita Terkait