Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Tak Penuhi Target, Kepala Dinas Ditantang Mudur dari Jabatannya
- 24 Dec
- yandip prov jateng
- No Comments

REMBANG – Bupati Rembang Abdul Hafidz menantang para kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rembang untuk mudur dari jabatannya, jika tidak mampu memenuhi target.
Hal itu disampaikannya saat melantik pejabat pratama, administrator, pengawas, dan fungsional di lingkup Pemkab Rembang, di Pendapa Museum Kartini, Kamis (23/12/2021).
“Dengan gagah, saya mengundurkan diri, karena saya tidak mampu menjalankan tugas, sanggup po ora iki? Sekali lagi, sanggup atau tidak?” tantang bupati.
Disampaikan, pihaknya akan melakukan rutin melakukan evaluasi, terutama para kepala dinas yang sudah menjabarkan gagasan-gagasan ketika seleksi, belum lama ini.
“Saya akan melihat naskah tentang gagasan bapak/ibu semua,” ujarnya.
Bupati mendorong para pejabat yang baru dilantik tetap fokus dengan tugasnya masing-masing, karena menurutnya tergolong berat. Jangan malah sibuk syukuran.
“Ndak ringan ini, berat. Jadi jangan dipromosikan, senenge ra karuan, syukuran. Kono jaluk diwenehi, kene jaluk diwenehi. Kalau ada pihak-pihak yang ngeklaim ini itu wis merjuangi, nggak usah dianggep, siapapun jangan dianggap,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, bupati memberikan pesan-pesan khusus kepada 15 orang kepala dinas yang baru dilantik. Pertama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bupati mengingatkan, tugas berat sudah menanti. Bahkan sangking banyaknya, ia mengibaratkan tidak akan bisa tidur.
Dicontohkan, sebenarnya sudah banyak ruas jalan yang dalam kondisi baik. Namun, ketika ada yang jelek sedikit saja, langsung ditanami pohon pisang.
“Sekarang ini seribu baik, satu jelek saja ditanduri gedang. Harus cepat kita, ruas jalan yang kita tanggung luas sekali soalnya, ” imbuh Bupati.
Untuk sektor pertanian dan pendidikan, bupati mendorong agar terus berinovasi. Potensi yang ada, diminta ditingkatkan sebaik-baiknya.
Kemudian sektor perikanan, bupati menyoroti tentang pendapatan perikanan yang banyak mengalami kebocoran, supaya ditutup.
“Segera ditutup supaya ora bocor, piye carane. Fasilitas untuk nelayan kita perbaiki, biar ada keseimbangan antara hak dan kewajiban,” kata Hafidz.
Terkait masalah sosial, bupati menilai banyak masalah bermunculan. Terlebih, kalau sudah ada laporan tentang bantuan pangan nontunai (BPNT). Satu sisi diselesaikan sulit, namun di sisi lain kalau tidak ditangani, dilaporkan kepada aparat penegak hukum.
“Dinsos, Pak Subhan, segera maping tugas-tugas njenengan. Tidak bisa njenengan diam, rak isa turu pokoke. Apalagi kalau sudah dilapori BPNT, waduh-waduh, sana lapor, sini lapor,” urainya.
Begitu juga sektor lingkungan hidup, pariwisata dan perizinan, di mana ada gerakan Rembang Hijau, taman diminta untuk ditata yang bagus.
“Jangan karena kurang anggaran, lingkungan rusak. Pencemaran harus kita awasi betul. Pariwisata berat, potensi banyak, kalau gak isa nata, diguyu masyarakat. Perizinan, Mbak Imung juga berat, salah sithik penjara. Tata ruang salah, pidana,” imbuhnya.
Hal senada juga ditekankan kepada kepala dinas yang menangani pasar, diminta untuk mengatasi kekumuhan pasar. Sedangkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) yang kini dipegang pejabat baru, mantan Camat Sulang, Slamet Haryanto, bupati memerintahkan optimalisasi badan usaha milik desa (BUMdes).
“Aja tonda tangan-tonda tangan tok, harus cek ke lapangan. Bagaimana nanti BUMDesnya bisa jalan. Harus ada target. Tahun pertama, 100 BUMDes beroperasi dengan baik, kudu ngono pak,” papar Hafidz.
Khusus Sekretaris DPRD, bupati minta harus sigap, karena satu sisi memfasilitasi DPRD, di sisi lain menjalankan visi misi bupati.
Penulis: Kontributor Kab Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng