Tak Benar, Kabar Anak-anak Tak Bermasker Bakal dikarantina

  • 16 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KLATEN – Warga Klaten lagi-lagi diterpa berita hoak alias bohong. Pesan yang hilir mudik sambung menyambung membuat resah melalui pesan whatsapp (WA) itu berisi peringatan agar anak-anak tidak berkerumun di tempat keramaian, karena akan disasar tim operasi gabungan pemerintah bersama Satpol PP dan Satgas Covid 19 dengan berkeliling. Yang bikin heboh, pesan tersebut menyebut anak-anak yang tertangkap bakal dikarantina.

Pesan WA yang diterima petugas Dinas Komunikasi Informatika Klaten Selasa siang (16/9/2020) pukul 12.04 WIB menyebutkan, bakal ada operasi penegakan disiplin pemakaian masker. Pesan itu tidak menyebutkan secara jelas pemerintah mana yang melakukan. Namun, masyarakat terlanjur resah dan mengonfirmasi kepada petugas Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klaten.

Pesan melalui WA itu berbunyi, “Assalamualaikum wr wb. Bp ibu mohon untuk memberitahukan kepada putra putrinya mulai besok pagi dilarang berkeliaran di luar rumah atau berkerumun ditempat2 keramaian karena Ibu Bupati bersama satpol PP dan Satgas Covid-19 akan razia keliling dg membawa mobil GDS/ Gerakan Disiplin Siswa. bagi yg terjaring akan diangkut di mobil untuk di karantina, wali murid dan gurunya akan dipanggil juga, Razia masker bagi yg tidak memakai masker disuruh menyemprot lingkungan radius 1.000 meter. Mohon untuk di share di Paguyuban hari ini juga. Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb”.

Kepala Seksi Penegakan Satuan Polisi Pamong Praja Klaten Sulamto menerangkan, kabar berantai terkait karantina anak tak bermasker itu tidak benar.

“Kabar (karantina anak tak bermasker) itu hoaks. Pemerintah melalui Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 Klaten hanya berpegang teguh pada Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2020. Sanksi bagi pelanggaran protokol kesehatan bagi masyarakat Klaten adalah penahanan KTP atau sanksi sosial saja, tidak karantina. Operasi penegakan sudah dijadwalkan melalui petugas keamanan. Kabar itu bohong,” tegasnya.

Yuli (45) salah satu warga Karanganom Klaten mengaku mendapat pesan dari grup WA. Usai mendapat pesan tersebut, ia mencoba mengonfirmasi dengan Dinas Komunikasi Informatika Kabupaten Klaten.

“Tadi banyak yang tanya melalui nomor WA saya dan masyarakat sepertinya resah dengan kabar itu. Tapi sekarang sudah tenang. Tadi di twitter Dinas Komunikasi dan Informatika Klaten juga sudah diklarifikasi,” ungkap Yuli.

Penulis: Dinas Kominfo Klaten
Editor : WH/Diskominfo Jtg

Berita Terkait