STUDY BANDING WISATA DI SIMALUNGUN

  • 12 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG-Pemerintah Kabupaten Temanggung mengadakan study banding tentang pariwisata dan budidaya pertanian tanaman kopi di Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Rombongan study banding dipimpin Kepala BAPPEDA Bambang Dewantoro didampingi Kepala BPPKAD Kristri Widodo dan pejabat terkait serta diikuti para wartawan media cetak dan elektronik. Rombongan diterima Wakil Bupati Kabupaten Simalungun Amran Sinaga di Balei Harungguan Djabaten Damanik, Pematang Raya komplek kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Simalungun. Seusai acara penerimaan dilanjutkan  tukar menukar cendera mata dan foto bersama.

     Kepala BAPPEDA Bambang Dewantoro mengatakan  study banding bertujuan untuk belajar mengenai kepariwisataan Kabupaten Simalungun utamanya pengelolaan obyek wisata dana Toba sekaligus  belajar pertanian kopi yang selama ini sudah terkenal seantero nusantara bahkan sudah mendunia. Kabupaten Temanggung ingin menghidupkan keduanya agar bisa setara dengan Kabupaten lainnya di Indonesia. Temanggung merupakan daerah pegunungan yakni paling rendah 300 meter dan paling tinggi 1.400 meter. Paling potensial tembakau, kita memiliki kopi yakni Arabika dan robusta. Kami melihat bisa Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sangat tepat untuk menjadi percontohan buat Temanggung.

     Menurutnya, Temanggung memiliki kesamaan dengan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dari sisi pertanian dan perkebunan. Misalkan beras, jagung, dan kopi. Melalui, pembelajaran ini maka pihaknya bisa mengembangkan pariwisata dan pembangunan dari sisi perkebunan dan pertanian.Tak itu saja, Temanggung memiliki industri sangat kecil, oleh karenanya difokuskan kepada pariwisata. Sementara pendidikan menjadi basik dasar dalam mengembangkan pariwisata.

     “Kita ingin belajar dari Simalungun khususnya Danau Toba untuk mengembangkan pariwisata di Temanggung apalagi Danau Toba sudah memiliki Badan Otorita Toba,” tandasnya

     Pemkab Temanggung saat ini juga tengah berkonsentrasi untuk mengembangkan berbagai obyek wisata diantaranya  panorama alam pegunungan Posong di Tlahap Kledung dan situs  Liyangan di Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo. Diharapkan dengan belajar di Simalungun maka  berbagai obyek wisata bisa dikelola  secara optimal sehingga maju dan berkembang guna menarik wisatawan baik wisatan  domestik maupun mancanegara.

     Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga menuturkan bila Kabupaten Simalungun memiliki jalan tol dari Tebing tinggi ke Parapat yang selesai 2018 nantinya akan bisa menembus dua jam dari Kualanamu menuju Parapat. Kabupaten Simalungun sendiri memiliki 386 Nagori, 27 kelurahan dan 31 kecamatan memiliki Danau Toba yang melingkupi tujuh kabupaten, bahkan menjadi danau terdalam di dunia yang memiliki kedalaman 450 meter.

     “Kita juga akan menjadikan danau Toba menjadi destinasi pariwisata nomor satu. Melalui sinergi tujuh kabupaten maka akan bisa membuat Danau Toba mendunia,” paparnya.

     Sesuai arahan dari Bupati Simalungun JR Saragih maka pintu masuk utama menuju Danau Toba. Bahkan di 2016, di tangan JR Saragih membuat Simalungun mengubah Danau Toba menjadi kawasan pariwisata paling cantik di Simalungun yakni adanya pantai bebas. Di tangan Bupati Simalungun JR Saragih maka PAD pariwisata dari Rp2,4 miliar di 2012 meningkat menjadi Rp7,6 miliar. Demi mempercantik Danau Toba, JR Saragih juga memperbagus air panas di Tinggi raja, di mana kondisi air di sana terus berpindah-pindah dan berawal dari sumber yang berbeda-beda.

Berita Terkait