Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, DKP3 Gelar Gerakan Pangan Murah

  • 21 Mar
  • Yandip Prov Jateng (2)
  • No Comments

SRAGEN – Dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) selama Ramadan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Sragen menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pendopo DKP3. Kegiatan itu diselenggarakan serentak di 35 kota dan kabupaten se-Provinsi Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Sragen, Suparno menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk mengendalikan Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat, yang biasanya naik menjelang lebaran.
“Antusiasme masyarakat cukup tinggi, kemungkinan besar stok habis dan untuk beberapa komoditas kami jual dengan stok yang terbatas. Acara ini dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi, kalau di-restock terus dikhawatirkan jadi kurang kondusif,” terangnya.
Berbagai komoditas pangan dijual dengan harga yang lebih murah, mulai dari Rp2.000 sampai Rp 3.000 dibandingkan harga pasar, di antaranya Beras SPHP dari Bulog dijual seharga Rp11.200/ kg, dan beras dari Gapoktan seharga Rp12.000/ kg.
Kemudian, gula pasir curah dari PG Mojo diberi harga Rp15.000/ kg, sedangkan gula kemasan dijual dengan harga Rp17.000/ kg, bawang putih dihargai Rp39.000/ kg, minyak goreng Rp18.000/ liter.
“Telur yang paling ramai peminatnya, kita jual sama persis dengan harga kandang. Saat ini Rp 22.500/ kg,” jelasnya.
Selain itu juga dijual frozen food, bahan minuman, aneka keripik, kue kering, dan bumbu bubuk asli buatan UMKM Sragen.
“Saat ini pemerintah gencar mengadakan GPM, agar masyarakat tahu harga pokmas sebenarnya aman terkendali. Jadi, masyarakat dalam kondisi seperti ini tidak perlu panic buying,” pesannya.
Kabid Suparno juga memberikan catatan penting untuk para pedagang, agar tidak mengambil keuntungan yang berlebihan menjelang Idulfitri. Lonjakan harga pangan yang terlalu signifikan akan membuat masyarakat merasa kurang nyaman.
Sementara itu, Saud dari warga Dukuh Sidorejo, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, merasa terbantu dengan adanya GPM ,lantaran harga yang dipatok relatif lebih murah daripada harga pasar.
“Even seperti ini sangat menolong masyarakat yang banyak kebutuhan menjelang Hari Raya, kesempatan seperti ini tidak boleh dilewatkan,” tuturnya.
Pengunjung yang baru saja mudik dari Sumatera itu berharap, GPM selanjutnya lebih dikondisikan agar tidak ada warga yang memborong, sehingga pembeli mendapatkan barang yang dibutuhkan secara merata.
Ada pula Ngatim dari anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mengaku senang dengan adanya GPM, yang mendukung pemasaran beras para petani.
“Alhamdulillah, sangat bagus. Tahun depan semoga diadakan lagi.” harapnya.

Penulis : Rindah/Yuli_DiskominfoSragen
Editor : WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait