Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
SMP Negeri 3 Rembang Kampanyekan Permainan Tradisional dan Stop “Bullying”
- 04 Sep
- yandip prov jateng
- No Comments

REMBANG – Untuk menghindari ketergantungan penggunaan gadget pada anak, pihak SMPN 3 Rembang memasyarakatkan kembali beragam permainan tradisional, mulai dari engklek, congklak, bekelan, dakonan sampai dengan permainan bakiak, Sabtu (2/9/2023).
Kepala SMPN 3 Rembang Menik Mustikatun menuturkan, pihaknya mengambil tema kearifan lokal, spesifik ke permainan tradisional karena melihat banyak anak yang terdampak efek negatif dari kemajuan teknologi, seperti handphone. Secara tidak disadari, penggunaan HP yang berlebihan, membuat anak apatis dan terganggu interaksi sosialnya.
“Gadget ini oke dari segi kemajuan teknologi, tapi dari sisi sosial, bagi anak-anak ada dampak negatifnya. Kelihatannya menggerombol, ternyata asyik dengan HP tanpa ada interaksi dengan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, dengan mengajak anak-anak bermain mainan tradisional, pihaknya ingin mengembalikan dunia anak-anak, bermain bersama. Menurutnya, antusiasme anak-anak terhadap permainan tradisional sejauh ini cukup bagus.
Selain memperkenalkan permainan tradisional, pihaknya juga menggelar kampanye terkait stop bullying. Dia berharap, dengan kampanye tersebut dapat memberikan kesadaran kepada siswa pentingnya saling menghormati dan tidak mengejek teman. Jika tidak ada aksi bullying, maka anak-anak bisa membuat lingkungan belajar yang baik, sehingga hasilnya juga lebih maksimal.
“Dampak dari bullying bisa membuat anak tidak percaya diri. Contohnya, anak dipanggil tidak nama asli (nama ejekan) akibatnya bisa rendah diri, akhirnya tidak bisa bergaul dengan temannya, nah ini kita stop,” tutur Menik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Sutrisno menyampaikan apresiasinya kepada pihak SMPN 3 Rembang yang menggelar kegiatan tersebut.
“Ini suatu yang unik, bisa membuat anak- anak saling berkawan dengan teman sebayanya. Itu sekarang agak berkurang di tengah maraknya penggunaan gadget, jadi program ini harus dilanjutkan,” tandasnya.
Penulis: Mifta, Diskominfo Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng