SLB Banjarnegara Raih Terbaik II Sekolah Adiwiyata se-Jawa Tengah

  • 28 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BANJARNEGARA – Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Banjarnegara meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebagai Pelaksana Terbaik II Sekolah Adiwiyata Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Penghargaan diberikan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sujana, pada acara puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Kebun Raya Baturaden, Banyumas, Selasa (25/6/2024).

 

 

Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi, menyampaikan, penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada sekolah, yang telah melaksanakan gerakan untuk peduli lingkungan dan berbudaya lingkungan hidup.

 

 

“Selamat kepada SLB Banjarnegara. Semoga penghargaan ini semakin meningkatkan tanggung jawab bersama antara Kepala Sekolah dan jajarannya, dalam mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui pendidikan,” bebernya, saat ditemui di tempat acara.

 

 

Masrofi mengajak kepala sekolah dan tenaga pendidik untuk bersama mendukung upaya pemerintah daerah, dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

 

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Banjarnegara, Tulus Sugiharto, mengatakan, penghargaan tersebut diberikan kepada SLBN Banjarnegara, karena dinilai mampu menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.

 

 

“Tujuan Program Adiwiyata sendiri adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah, untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan hidup,” kata Tulus

 

 

Lebih lanjut, terdapat 29 indikator yang menjadi aspek penilaian, di antaranya kebersihan, pengolahan sampah, penanaman pohon, konservasi air, konservasi energi, inovasi, kegiatan kampanye, penerapan ke masyarakat sekitar, dan lainnya.

 

 

Tulus menambahkan, Sekolah Adiwiyata mengajarkan siswanya untuk memiliki karakter peduli lingkungan, bahkan setelah mereka lulus dari sekolah tersebut.

 

 

“SLB Banjarnegara ini juga dinilai mampu mengintegrasikan tiga prinsip dasar dalam penentuan kurikulumnya, yakni edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan,” lanjutnya

 

 

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sujana, mengatakan, tema yang diangkat pada puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, adalah Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan. Tema tersebut sangat relevan dengan kondisi di Jawa Tengah, yang terdampak perubahan iklim, seperti meningkatnya kejadian banjir dan rob, tanah longsor, dan kenaikan muka air laut. Sejak Januari hingga Juni 2024, sebanyak 192 kejadian bencana terjadi di Jawa Tengah, 42 persen di antaranya disebabkan oleh cuaca ekstrem, sebagai dampak perubahan iklim.

 

 

Ditambahkan, menurunnya daya dukung dan kualitas lingkungan hidup, alih fungsi hutan dan lahan, serta masih adanya lahan kritis seluas 392,15 ribu hektare, semakin meningkatkan dampak perubahan iklim di Jawa Tengah.

 

 

Pemprov Jateng, ujarnya, merespon krisis iklim tersebut dengan beberapa upaya, antara lain rehabilitasi hutan dan lahan, pencegahan deforestasi, perlindungan kawasan bernilai ekosistem penting, dan pengelolaan ekosistem mangrove yang mendukung pelaksanaan program Pemerintah Pusat, yakni Indonesia’s Forest and Other Land Uses Net Sink (FOLU Net Sink) 2030.

 

 

Selanjutnya, upaya lain yang dilakukan adalah pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup, pengawasan lingkungan hidup, pengamanan hutan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, dan adaptasi atau mitigasi perubahan iklim.

 

 

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, pelaku usaha, perguruan tinggi, pegiat lingkungan dan para relawan bersama-sama menggalakkan lagi kegiatan menanam pohon, membuat sumur resapan, membuat biopori, dan kegiatan konservasi lainnya agar kondisi hutan dan lingkungan hidup menjadi pulih daya dukungnya,” kata Nana

 

 

 

Di tempat yang sama, sebanyak 3 sekolah di Kota Pekalongan juga meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024. Ketiganya adalah SD Negeri Kandang Panjang 02, SMP Negeri 3 Pekalongan, dan MTS Azzaky Kota Pekalongan.

 

 

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso, menyampaikan apresiasinya kepada ketiga sekolah tersebut.

 

 

 

“Dengan meraih penghargaan adiwisata, sekolah tersebut dinilai telah merumuskan dan menjalankan program yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup, baik dalam kurikulum pembelajaran maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler siswanya,”pungkas SBS, sapaan akrabnya

 

 

Penulis: ???, Kominfo Banjarnegara/ Dian, Kontributor Kota Pekalongan

Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait